Share

Apa Kabar, Nay?

Tidak ada yang berubah, hanya keadaan yang membuat kita sedikit berbeda.

* * *

Setelah kejadian Taklif, pertemuan dengan Wa Ega, hingga kenyataan yang harus aku terima. Bahwa mata ke enam ini, memang sudah menjadi kehendak yang kuasa. Suka tidak suka, harus aku terima. Lebih tepatnya mungkin, mentalku sudah harus terbiasa bahwa penglihatan ini memang harus dimiliki. Tuhan pasti punya rencana, sayang entah apa itu yang belum dipahami. 

Pulang dari rumah Wa Ega, ibu memelukku erat-erat. Rasanya ada sesuatu yang membuatnya sesak, sepertinya tangis yang tertahan sejak dulu. Mata lelah dengan air mata dipelupuknya, dan wajah cemasnya. Apa lagi yang ku perbuat kali ini? Pikirku sudah kacau rasanya.

"Mau ketemu kakek?" Ibu bertanya bahkan sebelum ia menyuruhku masuk ke dalam rumah. Apa beliau akan selalu tau seperti ini, walau aku tidak mengatakannya.

"Kapan-kapan aja Enah, Za kan belum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status