Share

Bagaimana rasanya?

Keberuntungan atau kesialan, Aiza tidak tau mana yang harus ia genggam.

* * *

Setelah bersilaturahmi dan mengobrol di dalam menyapa kakek dan nenek mereka, Naya dan Aiza sedang duduk di kursi di dekat perkebunan teh. Pemuda itu menghirup udara segar pegunungan dengan antusias, sekelebat ingatan mengenai kandang merpati di depannya nampak terngiang. Dia pernah melihatnya, juga pohon Cemara besar beberapa meter dari mereka juga. Lalu...

"Bagaimana rasanya?" Tanya Naya memecah lamunan si lelaki jangkung itu, "setelah begitu lama kakak memilih untuk menutup mata ke enam, lalu.. walah! Tiba-tiba semua bermunculan di depan mata Kak Za." Naya nampak antusias dengan kondisi kakaknya, pemuda itu tersenyum sebelum menjawab.

"Hm... Mungkin seperti makan permen asam manis, tapi ternyata isinya mint pahit. Lalu.. tiba-tiba ada bum bum bum! Letupan di lidah semakin diresapi, semakin paham rasa manis muncul dipotongan ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status