Share

Kematian yang Hening

Apa yang paling membahagiakan untuk mereka yang menua?

Orang terkasih berada di sampingnya, ketika hembusan nafas terakhir.

* * *

Arunika menemani roda si kuda besi melangkah, menelusup di celah-celah dedaunan dan beton kokoh yang megah. Istana para manusia dan hunian makhluk tak kasat mata.

Panggilan subuh tadi menjerit di telinga, Wira menelepon perihal kabar duka. Burung gagak mengepak sayap memberi pertanda di balik jendela, lagi-lagi ia menatap tanpa suara.

"Sudah dijemput? Hm, aku dapat beritanya." Bulu hitam legamnya nampak mengkilap, dengan cahaya merah dari sorot matanya. Aku merinding tapi tak takut, mungkin berusaha membiasakan diri setelah delapan tahun ini. "Tunggu. Aku punya roti, ambillah." Sang gagak tak lekas mengambil, ia masih diam mengamati hingga fajar makin meninggi barulah ia pergi.

Motor matik sudah masuk lingkungan sekolah, tepat kulihat Wira dan Eiliyah datang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status