Share

Suara Itu Lagi

Jangan ikuti desir angin. Bisa jadi itu bukan pertanda baik, tetaplah di jalan mu.

* * *

Malam itu Aiza merasakan tubuhnya terpisah, rasa kaget ketika melihat tubuhnya sendiri. Tapi ia sadar bahwa ia belum mati. Setidaknya jangan sekarang kalau bisa, tagihan hidupnya masih banyak.

"Masih sempat-sempatnya mikirin hutang, ck." Suara seseorang yang Aiza kenal datang menemuinya. Si lelaki bermata sipit bernama Shin itu menyapanya, ia duduk di kursi meja belajar.

"Ke-kenapa kau ada di sini!?" 

"Gak usah kaget gitu paman. Lagian aku juga terpaksa menemuimu."

"Wah.. setelah buat gue kaya gini dia masih sombong juga." Aiza bergumam kesal, pemuda di hadapannya masih saja arogan. Padahal mereka sama-sama sedang menjadi hantu. Cowo itu malah memainkan bandul di meja Aiza. "Heh, apa mau mu sekarang? Aku sudah tidak bertemu dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status