Share

TIDAK ADA DUANYA

“Lain kali tanyakan padaku, ya, jangan dipendam sendiri seperti ini. Apalagi sampai mengambil keputusan yang nantinya akan merugikan.” Azril mengingatkan, tidak ingin kembali terulang lagi.

“Iya, salah kamu juga tidak beritahu aku,” timpal Safa memanyunkan bibirnya.

“Iya kamunya tidak mau tanya. Coba tanya, terus bicarakan baik-baik, aku juga nggak akan marah ko.” Ia akan senang jika Safa menanyakan tentang dirinya. “Ini malah diam nggak jelas, terus nangis.”

Azril menyindir sikap Safa yang membuatnya bingung. Safa sendiri sadar dan ia ingin Azril peka dengan keterdiamannya. Namun, Safa salah dan segala sesuatunya memang harus dikomunikasikan bersama.

“Iya lagian siapa yang nggak kaget dengar suami sendiri mau dijodohin.” Safa masih tidak terima bahkan rasa emosi masih tersisa sedikit dalam dadanya.

“Cie cemburu cie,” ledek Azril terkekeh.

“Ish, ngeselin.” Safa pun bangkit dan berjalan meninggalkan Azril.

“Mau ke mana?” tanya Azril cepat sebelum Safa benar membuka pintu.

Safa menghela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status