Share

BERITA PERJODOHAN

“Kalian kenapa?” Hamidah terkejut melihat putra beserta menantunya yang saling berlarian.

Azril terdiam, kemudian matanya mengerjap saat mendapati Balqis di rumahnya. Seketika pikirannya menerka mengenai sikap Safa tadi. Apa mungkin istrinya cemburu?

“Maaf, Mih, Azril duluan,” kata Azril pamit. Ia bergegas menyusul Safa yang menangis.

Hamidah ikut cemas melihat menantunya seperti itu. Pikirannya tidak tenang dan berharap dia tidak salah paham dengan pembicaraan tadi.

“Maaf, Nak, tadi istrinya Azril.” Hamidah merasa tidak enak. Niatnya ingin memperkenalkan Safa kepada Balqis, tetapi melihat Safa yang menangis mengurungkan keinginannya.

Azril pun memasuki kamarnya perlahan, dadanya nyeri melihat Safa sesegukan yang kian kentara.

“Safa,” panggil Azril lembut, jaraknya belum mendekat khawatir Safa berontak.

“Kenapa kamu tidak berkata jujur padaku?” tanya Safa tanpa menoleh. Air matanya masih mengalir seiring rasa sesak yang terpendam.

Azril diam, ia tidak tahu di mana letak kesalahannya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status