Share

SAFA TERTEKAN

“Kamu sabar dulu. Bibimu memang orangnya begitu, dia selalu berpikiran buruk pada orang lain sebelum mengetahui faktanya.”

Azril menghela napas. Ia tahu itu, tetapi tidak harus Safa juga bahkan saat ini Safa sedang mengandung. Bagaimana jika nantinya akan berakibat pada kandungannya.

“Apa yang Bibi katakan pada Safa, Mih?”

Pandangan Azril serius, ia ingin Amih berkata jujur tanpa harus ada yang ditutupi. Namun, belum juga menjawab sang empu hadir hingga membuat keduanya mengerjap kaget.

“Serius banget, lagi ngomongin apa?” tanyanya tak sopan. Lisa menghampiri dan menuangkan air minum di meja.

Sedangkan Hamidah memberi kode pada putranya untuk menahan emosi. Ia tahu putranya kesal, tetapi tidak bisa dibalas dengan kasar.

“Oh iya, Ril, Meli dan Raisa minta ditemeni jalan-jalan katanya. Kamu bersedia?” Lisa menoleh memandang sang keponakan.

“Maaf, Bi, Azril tidak bisa karena ada janji sama Safa,” kata Azril menolak secara halus.

Perbuatan ibu beserta anak memang sudah terbiasa seperti it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status