Share

Bab 11

Tatapan Samuel membuat semua pengawal itu gemetaran.

"Lantai dua, kamar 208."

Setelah mendapatkan informasi yang Samuel inginkan, dia mengangkat kakinya dan menginjak pager sampai hancur. Samuel berbalik dan segera menuju ke lantai dua.

Melihat pager yang hancur di lantai, semua orang saling memandang.

Tak ada satu pun dari mereka yang berani bergerak.

Bahkan sampai Samuel memasuki lift, mereka juga tidak berani mengeluarkan pager untuk meminta bantuan.

Lift segera mencapai lantai dua.

Samuel keluar dari lift dan segera melihat lampu merah yang menyala di luar ruang operasi dua kosong delapan.

Warna merah itu sangat menyilaukan mata, seperti pisau yang menyayat kulit dan langsung menerjang ke hati Samuel.

Samuel mengepalkan tangannya sampai bergetar.

Ketika sampai di depan pintu, Samuel mengangkat tangannya dan membanting pintu ruang operasi.

Pintu kayu yang keras itu didobrak sampai terbuka.

Semua orang di ruang operasi terkejut dan melihat ke arah pintu.

Sekilas, mereka melihat Samue
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status