Share

Bab 12

Mendengar kata genting membuat Samuel semakin putus asa.

Sekujur tubuh Samuel bergidik.

Perawat yang teringat tentang Samuel yang mendobrak pintu barusan, mulai gemetar ketakutan.

Perawat itu takut akan ditinju oleh Samuel.

Untungnya, Samuel mengeluarkan ponselnya dan berjalan pergi.

"Perintahkan bank darah untuk segera mempercepat transfusi darahnya," kata Samuel dengan dingin sambil memegang ponselnya.

Asisten yang menerima panggilan pun ragu-ragu, "Tuan, bukankah anda tidak ingin orang lain tahu kalau anda sudah pulang …."

"Segera lakukan!"

"Baik." Wajah asisten menjadi pucat dan segera mengikuti perintah Samuel.

Setelah menutup telepon, Samuel memejamkan mata dan menghela napas panjang.

Kemarahan di hati Samuel tidak kunjung mereda.

Samuel kembali ke pintu ruang operasi. Lampu merah masih berkedip, seolah-olah memberikan pertanda.

Setengah jam kemudian.

Stewart keluar dengan wajah kelelahan.

"Tidak ada yang serius. Seharusnya gadis itu akan terbangun di malam hari."

Wajah Samuel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status