Share

bertemu

"Bagaimana keadaan Kak Kenzi, Mas?" tanya Arin lewat sambungan teleponnya pagi ini.

"Agak menurun, tapi Mas masih cemas. Mungkin nanti akan Mas bawa ke rumah sakit. Takut ada hal lain yang terjadi padanya," ucap Kaisar lirih.

Semalam ia begadang mengompres Kenzi, walau suhu tubuhnya menurun tetapi mukanya begitu pucat sehingga Kaisar khawatir. Ponsel Kaisar kembali berdering, kini nomor Kanjeng Mami memanggilnya.

"Assalamualaikum, Mi. Ada apa telepon pagi-pagi?" tanya Kaisar.

"Waalaikumsalam, Kai. Perasaan Mami tak enak, tadi pas tidur habis mendapatkan mimpi buruk. Apa kalian baik-baik saja di sana?" tanya Mami dengan nada yang begitu cemas.

"Baik, Mi. Jangan khawatirkan kami," ucap Kaisar sengaja tidak ingin menambah beban pikiran sang ibu.

"Syukurlah kalau tak apa. Kenzi masih tidur? Bangunkan dia surun shalat, Kai."

"Iya, Kanjeng Mami."

"Makan teratur."

"Iya, Kanjeng Mami."

"Kamu jangan terlalu keras bekerja. Cari calon istri, biar Mami tambah tenang melepaskan kalian semua di san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status