Share

Bab 87

"Kenapa, Sayang? Kok diam?"

Aku menghella napas panjang.

"Aku ... punya firasat nggak enak, Mas."

Mas Yuda yang sedang menyetir, tangan kirinya meraih jemariku dan mengecupnya sesaat.

"Tolong jangan berpikir yang tidak-tidak," lirihnya.

"Kenapa Mas nggak cerita aja sekarang?"

"Aku ingin agar kamu melihat dan bertemu langsung dengan seseorang."

Jantungku semakin berdebar. Apa aku akan bertemu dan berbicara langsung dengan Syifa? Apa aku sanggup dengan apa yang akan aku dengar nanti?

Aku semakin bertanya-tanya ketika mobil Mas Yuda memasuki area parkir salah satu rumah sakit ternama di kota ini.

"Kita ke rumah sakit, Mas?" tanyaku heran.

Mas Yuda mengangguk. Nampak wajahnya mulai tegang. Mas Yuda sudah tidak banyak bicara.

Dari area parkir di lantai lima, kami masuk ke dalam lift. Mas Yuda menekan angka tiga,. Kenapa wajah suamiku ini berkeringat. Aku semakin cemas. Kembali jantungku berdegup kencang.

Aku tak lagi berani bertanya. Sebaiknya mempersiapkan hati untuk menerima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
lg seru abis koin..hadeug
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
klo Yuda mau menikahin Shifa kmu tolak kmu jangan mau d madu dn kmu suru milih nikahin Shifa apa lanjut dgn kmu .suru milih kmu .dn kmu hrs ngomong k Shifa Yuda punya istri dn memanfaatin dg ayah nya Shifav
goodnovel comment avatar
Lyana Pyan
Syifa yg nyata bukan penawar.. Cuma mengambil untung
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status