Share

Bab 454

"Pak Felix, meskipun sangat disayangkan kita nggak bisa berkuda bersama, aku masih berharap kamu dapat memberiku sedikit waktu untuk membicarakan pekerjaan?"

Mengingat wajah Rizki yang seperti mayat hidup, tadinya Felix hendak menolak. Namun, begitu melihat senyum manis Alya di depannya, kata-kata yang telah mencapai bibirnya pun berubah. Dia berkata, "Oke, ayo."

"Terima kasih."

Saat pergi, Alya juga mengajak Sarah.

Sarah melambaikan tangannya. "Nggak, pria yang nggak kamu sukai itu adalah incaranku. Aku mau mengambil kesempatan ini."

Alya terdiam.

Apakah orang-orang ini tidak tahu kalau Rizki sudah bersama Hana? Mereka masih pantang mundur seperti ini?

Akan tetapi, Alya tidak terlalu suka menghakimi atau mengomentari kehidupan dan keputusan orang lain. Alya pun memilih untuk menghormati pemikiran wanita ini dan mengangguk.

"Oke, kalau begitu kami pergi duluan."

Dia dan Felix pun pergi bersama.

Sambil menuntun kudanya, Felix menghampiri Alya dan menggaruk kepala dengan canggung. "Jalan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status