Share

20. Patah Hati Sean

Sean Dewa Atmoko masih duduk di lobi kantor Sanjaya.

Sean memang sengaja bertahan di sana untuk bisa bertemu kembali dengan Nadisa Tirta Sanjaya. Syukur-syukur, bisa mengajak gadis itu makan siang atau sekadar mengobrol bersama. Ah, juga menanyakan apakah Nadisa menyukai cokelat pemberiannya.

"Nanti aku minta nomor ponselnya juga kali, ya…" gumam Sean.

Lelaki berkulit putih dan bertubuh kurus tinggi itu senyam-senyum sendiri. Membayangkan bagaimana jika nanti dirinya kembali berbincang dengan sang gadis Sanjaya.

Sean menyugar rambut hitamnya ke belakang. Membuat para karyawan perempuan di sana menahan napas lantaran terpesona. Wajah Sean yang khas Asia, lebih terkesan seperti orang Jepang, mampu membuat gadis-gadis memusatkan atensi padanya. Bahkan langsung jatuh cinta.

"Gila, dia tampan sekali."

"Gayanya juga trendy. Sepertinya anak bos, ya?"

Bisikan itu terus saja berkeliaran di sekitar Sean, tetapi sama sekali tidak didengar oleh sang empunya na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status