Share

Kelaparan

"Terima kasih, Bu sudah menyajikan berbagai makanan pada saya hari ini. Dan, ini akan saya bawa semua ke Jakarta, oleh-oleh dari ibu," tutur Ariel. Ia dengan berat hati tidak bisa tinggal lebih lama lagi karena tuntutan pekerjaan. 

"Ibu senang, Nak Ariel mau singgah di gubuk ibu ini. Tolong titip Aisyah, sebenarnya ibu berat melepasnya jika harus kembali ke Jakarta lagi. Tapi, melihat bosnya adalah Nak Ariel, ibu jadi lega," kata Bu Marni.

Aisysh pun berpamitan dengan Bu Marni. Mereka saling memeluk satu sama lainnya. Tak terasa air mata Aisyah menetes membasahi pundak wanita paruh baya itu.

"Jangan nangis, Nduk. Ibu selalu doakan agar kamu jadi orang sukses. Tidak usah kamu pikirkan ibu," Bu Marni menepuk pundak Aisyah penuh kasih sayang.

Ariel pun mencium punggung tangan Bu Marni. "Tolong, jaga Aisyah ya, Nak," kata Bu Marni.

"Tentu, Bu."

Ariel dan Aisyah pun masuk ke dalam mobil sport, tak lupa Aisyah melambaikan tangannya. Warga kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status