Share

Bab 28

Usai Mas Reza shalat ashar, kami langsung pulang. Namun, tanpa kusangka sepeda motornya berbelok dan memasuki sebuah rumah dengan halaman cukup besar. Rumah itu hampir sama mewahnya dengan milik Mbak Rena. Mas Reza pun memintaku turun dan lekas mengucap salam. Aku belum sempat bertanya ini rumah siapa ketika seorang Perempuan dengan daster rumahan muncul dengan wajah sumringah. Hanya saja, ekspresinya berubah ketika melihatku yang juga berdiri di sisi Mas Reza.

“Paman!” Suara anak kecil terdengar. Aku menoleh dan terlihat gadis kecil berlari menyeruak melewati Asri yang tengah mematung di depan pintu.

“Aish, sehat?” Mas Reza berjongkok ketika gadis kecil mungkin sekitar empat tahunan itu melompat memburunya.

“Cehat, Paman.” Gadis itu mencium punggung tangan Mas Reza, lalu mematung saja di dekatnya.

“Kakinya Aish masih sakit?” tanya Mas Reza sambil menggendong tubuh mungilnya.

“Macih, Paman. Sedikit." Dia menjawab sambil menunduk malu-malu.

“Aish, salim sama Bibi juga!” Suara Asri te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Isabella
nah benarkan bisa di tebak kalau itu rumah si reza
goodnovel comment avatar
Ifatun Ifatun
lanjut thor
goodnovel comment avatar
carsun18106
tapi ya, terlepas ada cinta atau blm, perasaan istri tetap hrs dijaga lah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status