Para panitia dan penjaga keamanan hotel berusaha menghalangi para wartawan yang semakin tidak terkendali, tetapi antusias para wartawan tidak mudah dibendung. Kerumunan semakin memanas dan membuat mereka kewalahan.Sienna dan Ivory juga tidak ketinggalan mendapatkan sorotan dari para awak media yang diliputi rasa penasaran.“Nona Sherwood, apa yang bisa Anda katakan dalam hal ini?”“Kenapa Anda melakukan hal ini? Apa Anda tidak merasa malu?”“Apa Tuan Muda Morgan juga mengetahuinya?”Sienna berusaha menghalangi wajahnya dari kilatan kamera yang mengelilinginya. “Ini semua tidak benar! Ini tidak seperti yang kalian lihat!” tampiknya.Sayangnya, semua bantahan Sienna tidak berguna dan malah menjadi bahan spekulasi yang terus menyudutkannya.Sienna sangat kewalahan dengan pertanyaan yang memberondongnya tanpa henti. Belum lagi terdengar cibiran dari beberapa tamu yang telah mengecapnya sebagai pelakor yang membuat hati Sienna terasa perih.Sienna memutuskan untuk meninggalkan tempatnya,
“Dari ucapan Anda, sepertinya Tuan Muda Grant pernah mendekati kekasih Anda?”Wartawan paruh baya itu masih terus mengorek informasi dari Lucas dan kesimpulan yang dibuat oleh wartawan itu sangat memenuhi keinginan Lucas.Kali ini Lucas memang sengaja ingin menjatuhkan reputasi Allen dengan memanfaatkan kesempatan tersebut. Selain itu, ia ingin membalas perbuatan Allen yang sudah berani mendekati Sienna dengan terang-terangan sebelumnya dan memperingatkannya lebih keras lagi.Meskipun tindakan dan ucapannya mungkin telah membuat kakaknya sedih ataupun kecewa, tetapi Lucas tidak peduli karena ia merasa kakaknya perlu mengetahui keburukan Allen.“Pernah mendekati atau tidak, saya tidak ingin mempermasalahkan terlalu jauh. Namun, jika ada pihak yang dengan sengaja mencoba untuk merusak hubungan kami, saya tidak akan tinggal diam.”Pernyataan tegas Lucas membuat semua orang yang hadir terdiam. Bahkan Cindy yang sebelumnya tampak puas dengan situasi yang terjadi, kini tampak gelisah. Dia t
"Daripada mencari skandal yang belum terbukti, bukankah sebaiknya kalian mencari pelaku dari penyebar gosip ini?”Tidak ada seorang pun yang mengeluarkan suara untuk membantah saran dari Felix Harvey. Para awak media tersebut hanya bisa diam demi menjaga "mangkuk makan" mereka.“Saya setuju dengan Tuan Harvey," timpal Lucas yang membuatnya kembali menjadi perhatian semua orang."Saya yakin ada pihak yang sengaja ingin mencemarkan nama baik kekasih saya ataupun memanfaatkan kesempatan untuk menghancurkan hubungan kami. Saya pasti akan menyelidiki masalah ini lebih lanjut dan mengambil tindakan hukum jika diperlukan!"Keputusan tegas yang dilayangkan Lucas semakin menambah kegelisahan dan ketakutan para wartawan tersebut. Siapa pun sudah bisa mengetahui akhir dari kekacauan yang terjadi. Keluarga Morgan dan Harvey bersatu, maka tidak akan ada pihak ketiga yang berani berulah lebih jauh.“Nona Sherwood, Apa Anda mau memeriksa kamera pengawas di aula ini?” tawar Felix Harvey yang membuat
Melihat Kenny Lewis yang tidak berdaya dalam penahanan bawahan Felix, Lucas menghampirinya dan menarik kerah bajunya dengan kuat. “Berengsek! Beraninya kamu melukai Sienna!” geramnya dengan penuh amarah.Wajah Lucas yang menggelap membuat Kenny Lewis merasa tenggelam dalam rasa sesak. Ia tahu jika ia sudah tidak dapat melarikan diri lagi kali ini.Sebelum Lucas melayangkan pukulan ke wajah wartawan itu, Sienna bergegas menghentikannya. “Lucas, aku baik-baik saja. Ini bukan luka besar,” bujuknya.Namun, Lucas masih belum melepaskan cengkeramannya hingga Sienna mengingatkannya bahwa mereka berada di tempat umum. Meskipun tidak ada wartawan yang berani meliput hal tersebut, tetapi Sienna tetap saja khawatir. Gadis itu tidak ingin Lucas menghancurkan reputasinya dengan memukul wartawan itu.Lucas mengembuskan napasnya dengan kasar. Ia pun terpaksa melepaskan cengkeramannya dan menyentakkan tangannya dengan kuat.Kenny merasa sedikit lebih lega. Akan tetapi, ia tetap berusaha memberontak u
“Benar-benar tidak bisa dipercaya. Jadi dari tadi dia yang sudah sengaja mencelakai saudaranya sendiri?” celetuk salah seorang tamu.Beberapa orang mulai menghujat Cindy dengan kata-kata serupa. Mereka tidak percaya jika mereka hampir saja masuk dalam jebakan gadis itu untuk menindas Sienna.“Apa lagi yang kalian lakukan di sana? Bukankah sudah ada berita segar sekarang?” desis Felix kepada para kawanan media yang malah terbengong-bengong di tempat mereka.Para wartawan itu berpandangan dengan bingung hingga Lucas ikut mengutarakan tawarannya, “Media mana yang membuat berita yang bagus, saya pasti akan memberikan wawancara eksklusif mengenai hubungan saya dengan kekasih saya. Buatlah berita sebesar mungkin, sebesar dia memperlakukan kekasih saya tadi!”Tentu saja tawaran Lucas sangatlah menggiurkan. Tidak ada yang ingin melewatkan kesempatan tersebut.Mendengar tawaran itu, para awak media kembali bertindak. Mereka pun berbondong-bondong mengambil gambar Cindy dan juga berlomba-lomba
“Sayang, sepertinya kita perlu membersihkan lukamu dulu.”Suara lembut dari Lucas mengalihkan perhatian Sienna yang masih tertuju pada kepergian Cindy. Ketika Sienna menoleh, ia melihat sorot mata kekhawatiran dari kekasihnya itu.“Aku baik-baik saja kok. Hanya luka gores saja,” timpal Sienna seraya tersenyum tipis, mencoba menenangkan pria itu.Namun, masih ada rasa bersalah di dalam hati Lucas atas kejadian sebelumnya. Ia pun meraih lengan Sienna dan membalut luka tersebut dengan sapu tangan yang diambil dari saku jasnya.“Luka gores juga tidak boleh diabaikan. Seharusnya tadi aku lebih waspada lagi. Aku benar-benar tidak menyangka kalau dia akan ….”Suara Lucas yang terdengar penuh penyesalan membuat hati Sienna terenyuh. Ia juga merasa bersalah telah membuat pria itu khawatir.Sienna menyentuh lembut salah satu pipi Lucas yang masih tampak menegang, lalu berkata dengan penuh syukur, “Kamu sudah melakukan yang terbaik untukku, Lucas. Kalau kamu tidak ada, aku mungkin tidak akan bis
"Apa kamu masih perawan?"Sienna Sherwood hampir tersedak udara ketika mendengar pertanyaan absurd dari sosok pria bermata biru langit, Lucas Morgan. Seandainya bukan karena posisi pria itu sebagai bosnya, ia mungkin sudah melontarkan umpatan kasar."Direktur Morgan, apa Anda lupa minum kopi pagi ini?" tanya Sienna dengan wajah penuh kebingungan.Lucas hanya menatapnya tajam, membuat bibir Sienna langsung mengatup rapat. Dalam hati, dia mengutuk pria itu karena membuatnya terkejut."Nona Sherwood, jangan mengalihkan pembicaraan," tukas Lucas tegas.Sienna tersenyum kikuk. Dia benar-benar tidak mengerti maksud dan tujuan dari pertanyaan atasannya itu. Padahal, ia mengira hari ini akan menerima surat pemecatan atas kinerjanya yang buruk selama tiga bulan terakhir.Tiga bulan lalu, Sienna nekat melamar sebagai sekretaris di Luminous, sebuah perusahaan manufaktur dan perdagangan perhiasan terkenal. Meski tidak memiliki pengalaman menjadi sekretaris sebelumnya, ia berhasil lolos wawancara d
“Saya punya tugas khusus untukmu.”Ucapan Lucas membuat Sienna mengernyit bingung. Sebelum ia mempertanyakan lebih lanjut, pria itu hanya berkata, “Nanti kamu juga tahu harus melakukan apa, yang pasti jangan sampai kamu mengacaukan semuanya. Saya ganti baju dulu.”Lucas langsung meraih pakaian ganti yang dibawakan oleh Sienna sebelumnya dan melangkah menuju ke ruang peristirahatan miliknya yang hanya terpisahkan oleh lemari kerjanya. Sienna hanya bisa menerka-nerka dengan bingung, tetapi kemudian terdengar suara teriakan Lucas. “Nona Sherwood, apa kamu masih punya waktu untuk melamun?”Sienna tersentak. Ia langsung teringat dengan tugasnya untuk mempersiapkan penyambutan Tuan Besar Morgan. Akhirnya ia bergegas melanjutkan pekerjaannya.Tiga puluh menit kemudian, Sienna dan Lucas telah turun ke lobi dan bersiap untuk melakukan penyambutan. Terlihat barisan para karyawan yang berjejer rapi di kedua sisi pintu masuk lobi tersebut.Mereka sedang menyambut kedatangan Alvaro Morgan, pemega