Share

ACT 18. Nafsu amarah

“Wanita jalang, sepertinya kamu tidak puas sudah merebut Papa dariku dan sekarang kamu bersenang-senang dengan lelaki lain di belakangnya? Aku yakin uang yang kamu pakai disini adalah uang Papaku,” ucapku dengan tak kalah sinis darinya. Dari dulu, aku ingin sekali menampar, memukul dan merusak wajahnya yang sok cantik ini.

“Dengar anak sialan, Papamu yang lebih dulu mendekatiku, memberikan semua yang dia punya padaku. Tentu saja aku tidak bisa menolak pemberian gratis, kita diajarkan untuk tidak menyia-nyaikan pemberian orang lain apa lagi itu barang yang sangat bagus dan berharga.” Wanita ini menjambak rambut Patricia. Dia tidak sudi seujung rambutnya disentuh oleh wanita jalang ini, dengan sangat sengaja Patricia memelintir tangan jalang itu sampai dia mengaduh kesakitan.

“Aku sama sekali tidak keberatan Papaku memberikan barang atau uang padamu, aku akan menganggapnya sebagai sumbangan karena kamu tidak mampu untuk menghidupi dirimu sendiri. Tapi kamu yang menggoda Papaku dan merus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status