Share

ACT 47. Luapan emosi

“Akhirnya aku bisa makan dengan benar. Jujur saja, makan kue atau cemilan yang porsinya tidak seberapa itu sama sekali tidak membuatku kenyang. Kamu yang bayar semuanya bukan?” tanya Patricia begitu tahu Sean membawanya ke sebuah restoran.

“Memangnya kau sanggup membayar satu jenis makanan di sini? Mungkin kau hanya sanggup membayar minuman saja,” celoteh Sean.

“Hei, aku tidak membawa uang banyak saat kamu memaksaku ikut denganmu. Pokoknya kamu yang membayar semuanya karena kamu yang mengajak dan memaksaku untuk ikut!” balas Patricia. Dia sudah mengganti sepatu heels dengan sepatu converse miliknya, jadi bisa berjalan lebih nyaman dan leluasa. Namun, pakaiannya masih tetap dress yang berwarna biru karena Sean tidak mengizinkannya ganti pakaian.

“Sudahlah masuk saja, kau terlalu banyak bicara.” Sean berjalan lebih dulu. Setelah masuk, mereka diantar oleh waiters menuju ruangan VIP. Patricia sibuk melihat-lihat interior restoran ini yang lebih terkesan elegan dan minimalis daripada mewa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status