Share

Bab 3. Terbentuknya para aliansi

Malam itu, di Kastil Drakenfeld, suasana perayaan kecil masih terasa meski bayang-bayang pertempuran berikutnya terus mengintai. Di sebuah ruang di dalam kastil, Alaric, Kael, dan Elara berkumpul bersama beberapa pemimpin klan sekutu untuk merencanakan langkah selanjutnya. Hadir di ruangan itu adalah Lord Garrick dari klan Ironwood, seorang ahli taktik yang dikenal dengan ketangguhan dan kecerdasannya, serta Lady Seraphina dari klan Stormrider, seorang penyihir angin yang memegang kekuatan besar dalam kendalinya.

“Pertempuran tadi hanyalah permulaan,” kata Lord Garrick dengan suara berat. “Musuh akan kembali dengan kekuatan yang lebih besar. Kita harus menyatukan semua klan di Eldoria untuk melawan mereka.”

Lady Seraphina mengangguk. “Klan Stormrider akan mendukung kalian. Angin akan selalu berpihak pada kita.”

Alaric menatap mereka dengan penuh rasa syukur. “Terima kasih, Lord Garrick, Lady Seraphina. Kita membutuhkan setiap bantuan yang bisa kita dapatkan.”

Di sudut lain Eldoria, di dalam hutan lebat yang disebut Hutan Bayangan, klan Nightshade tengah bersiap. Klan ini dikenal dengan keahlian mereka dalam penyamaran dan serangan mendadak. Pemimpin mereka, Lyra Nightshade, seorang wanita dengan mata seperti kucing dan gerakan yang lincah, mendengar berita tentang pertempuran di Drakenfeld.

“Kita tidak bisa mengabaikan ini,” kata Lyra kepada pengikutnya. “Kita mungkin tersembunyi, tapi kita tidak bisa membiarkan Eldoria jatuh ke tangan Draugr dan Leoric. Kita harus bertindak.”

Sementara itu, di lembah hijau di bagian barat Eldoria, klan Greendale yang damai dan berbasis agraris sedang mengadakan pertemuan darurat. Pemimpin mereka, Finn Greendale, seorang pria dengan hati lembut namun penuh ketegasan, berdiri di tengah lingkaran. “Kita telah lama menjaga perdamaian dan kesejahteraan di tanah kita. Namun, jika kita tidak bertindak sekarang, semua yang kita cintai bisa hancur. Klan Greendale akan memberikan makanan dan perlindungan bagi para prajurit yang berjuang.”

Kembali ke Kastil Drakenfeld, Alaric dan Elara berbincang dengan Kael di ruang pribadi mereka. “Kael, kau harus memahami bahwa meskipun kau memiliki kekuatan besar, kau tidak sendirian dalam pertempuran ini,” kata Alaric dengan suara tenang namun tegas. “Kita semua di sini untuk mendukungmu.”

Kael mengangguk. “Aku tahu. Aku merasa terhormat bisa berjuang bersama kalian. Tapi aku juga merasa beban tanggung jawab yang besar.”

Elara menyentuh bahu Kael dengan lembut. “Kita semua merasa beban itu, Kael. Tapi bersama-sama, kita bisa mengatasinya.”

Di perbatasan utara Eldoria, klan Frostwolf yang hidup di pegunungan bersalju juga mendengar berita tersebut. Pemimpin mereka, Bjorn Frostwolf, seorang pejuang besar dengan tubuh berotot dan janggut putih tebal, berbicara kepada prajuritnya. “Klan Frostwolf tidak akan tinggal diam. Kita akan turun dari pegunungan dan menunjukkan pada mereka apa arti sebenarnya dari kekuatan.”

Saat kabar aliansi klan Valen menyebar, musuh-musuh mereka juga merespon. Di markas mereka yang tersembunyi, Eirik Draugr dan Marcus Leoric merencanakan langkah mereka berikutnya. Mereka tahu bahwa untuk mengalahkan aliansi klan Valen, mereka harus mendapatkan sekutu baru.

“Kita harus mencari dukungan dari klan-klandra,” kata Eirik dengan nada penuh pertimbangan. “Klan-klandra mungkin kecil, tapi kekuatan mereka bisa membuat perbedaan besar.”

Marcus mengangguk. “Aku setuju. Dan kita harus mencari kelemahan dalam aliansi mereka. Mungkin ada klan yang merasa terpinggirkan atau tidak puas. Kita bisa memanfaatkan itu.”

Di sebuah gua tersembunyi di pegunungan timur, terdapat klan Shadowclaw, klan rahasia yang dikenal dengan kemampuan mereka dalam seni bela diri dan sihir gelap. Pemimpin mereka, seorang pria misterius bernama Zarek, menerima pesan dari Eirik Draugr. Zarek adalah sosok yang penuh ambisi dan haus akan kekuasaan.

“Apa yang kau tawarkan, Eirik?” tanya Zarek dengan suara dalam yang menggema di gua.

Eirik tersenyum tipis. “Kekuasaan, Zarek. Eldoria bisa menjadi milik kita jika kita bersatu. Bersama, kita bisa menghancurkan Valen dan sekutu-sekutunya.”

Kembali ke Kastil Drakenfeld, Alaric dan para pemimpin klan sekutu terus menyusun rencana mereka. Mereka tahu bahwa musuh tidak akan tinggal diam dan akan mencoba segala cara untuk menggulingkan mereka.

“Strategi kita harus mencakup pertahanan yang kuat dan serangan yang cepat,” kata Lord Garrick. “Kita harus selalu selangkah lebih maju dari musuh.”

Lady Seraphina menambahkan, “Dan kita harus menggunakan sihir kita dengan bijak. Kekuatan angin dan elemen alam lainnya bisa menjadi kunci kemenangan kita.”

Elara, dengan kemampuannya dalam ramalan, mencoba mencari petunjuk lebih lanjut tentang langkah musuh. Di sebuah kamar yang tenang, dia duduk dengan tenang dan memejamkan mata, merasakan aliran energi di sekitarnya.

Visi datang padanya: bayangan Zarek dan klan Shadowclaw bergabung dengan pasukan Draugr dan Leoric. “Kita harus waspada terhadap klan Shadowclaw,” kata Elara kepada Alaric saat dia membuka mata. “Mereka mungkin bersekutu dengan musuh kita.”

Alaric mengangguk. “Kita akan mengirim mata-mata untuk memantau pergerakan mereka. Kita tidak bisa membiarkan mereka mengejutkan kita.”

Di medan pertempuran yang akan datang, semua klan di Eldoria memiliki peran penting. Klan Ironwood dengan ketangguhannya, klan Stormrider dengan kekuatan angin, klan Nightshade dengan kemampuan penyamaran, klan Greendale dengan dukungan logistik, dan klan Frostwolf dengan kekuatan brutal mereka. Setiap klan membawa kekuatan dan keunikan mereka sendiri, menyatu untuk melawan ancaman besar.

Dalam persiapan terakhir sebelum pertempuran, Alaric berdiri di depan para prajuritnya, berbicara dengan semangat. “Kita adalah Eldoria. Kita adalah kekuatan yang tak bisa dihancurkan. Bersama-sama, kita akan menghadapi musuh dan memastikan bahwa masa depan kita aman.”

Kael, dengan kristal bercahaya di tangan, merasakan tanggung jawab yang besar namun juga kekuatan yang mengalir dalam dirinya. Dia tahu bahwa dia bukan hanya seorang nelayan sederhana lagi, tetapi seorang pahlawan yang akan menentukan nasib Eldoria.

Elara, dengan kemampuannya dalam ramalan, terus memberikan petunjuk dan peringatan kepada pasukan. Dia tahu bahwa peranannya adalah memastikan mereka selalu siap dan waspada terhadap bahaya yang mengintai.

Saat malam tiba, pasukan Eldoria bersiap di dinding kastil, menanti serangan musuh yang bisa datang kapan saja. Dalam kegelapan, bayangan kekuasaan terus bergelayut, namun harapan dan keberanian tetap menyala terang di hati mereka.

Pertempuran untuk masa depan Eldoria baru saja dimulai. Dengan persatuan dan tekad yang kuat, mereka siap menghadapi apa pun yang datang. Musuh mungkin kuat dan licik, tapi dengan kekuatan dari berbagai klan yang bersatu, Eldoria akan berdiri teguh melawan segala ancaman.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status