Share

Bab 5. Awal dari Kael

Kilas balik Seorang pemuda bernama Kael...

Di tepi barat Eldoria, terdapat sebuah desa nelayan yang tenang bernama Tiryas. Desa ini dihuni oleh para nelayan yang setiap hari berjuang melawan gelombang lautan untuk menghidupi keluarga mereka. Di desa inilah Kael menghabiskan masa kecilnya, jauh dari hiruk-pikuk kerajaan dan konflik antar klan.

Kael lahir dari pasangan nelayan sederhana, Dorian dan Alys. Dorian adalah seorang pria dengan tangan kasar dan wajah yang selalu tersenyum, sementara Alys adalah wanita lembut dengan suara merdu yang selalu menyanyikan lagu-lagu rakyat untuk menghibur anak-anak desa. Mereka hidup sederhana, namun penuh dengan cinta dan kebahagiaan.

Sejak usia muda, Kael menunjukkan ketertarikan yang mendalam pada lautan. Setiap pagi, dia akan bangun lebih awal untuk membantu ayahnya menyiapkan perahu dan jaring. Dia menyukai rasa angin laut yang segar dan suara ombak yang menenangkan. Dorian dengan senang hati mengajarkan semua yang dia tahu tentang menjadi seorang nelayan.

"Ini adalah kehidupan yang sederhana, Kael," kata Dorian suatu pagi saat mereka berlayar mencari ikan. "Tapi lautan adalah guru yang baik. Dia akan mengajarkanmu tentang ketekunan, kesabaran, dan kekuatan."

Kael mendengarkan dengan penuh perhatian, meresapi setiap kata yang diucapkan ayahnya. Dia mencintai kehidupan di desa, meski di dalam hatinya dia selalu merasa ada sesuatu yang lebih menunggu di luar sana. Sesuatu yang dia tidak bisa jelaskan, namun selalu hadir dalam mimpinya.

Ketika Kael berusia delapan tahun, sebuah peristiwa aneh terjadi. Suatu malam, badai besar melanda Tiryas. Angin kencang dan hujan deras menghantam desa, dan para nelayan bergegas mengamankan perahu mereka. Dorian dan Alys juga berusaha keras melindungi rumah mereka dari amukan badai.

Di tengah kekacauan, Kael merasakan sesuatu yang berbeda. Dia merasakan aliran energi yang kuat mengalir melalui tubuhnya. Dengan insting yang tidak dia pahami, dia berjalan keluar rumah menuju pantai. Di sana, di bawah kilatan petir dan gemuruh ombak, Kael merentangkan tangannya dan merasa seolah-olah dia bisa berbicara dengan lautan.

Ajaibnya, badai yang ganas mulai mereda. Angin kencang dan hujan deras perlahan berhenti, dan laut yang bergelora kembali tenang. Kael berdiri di sana, terengah-engah, tidak mengerti apa yang baru saja terjadi. Namun, satu hal yang pasti: dia telah melakukan sesuatu yang luar biasa.

Keesokan paginya, berita tentang kejadian itu menyebar dengan cepat di desa. Orang-orang berbicara tentang "keajaiban" yang terjadi dan bagaimana Kael telah menenangkan badai. Dorian dan Alys bingung namun juga bangga. Mereka tahu bahwa putra mereka istimewa, meski mereka tidak mengerti kekuatan apa yang dia miliki.

Beberapa tahun kemudian, Kael masih sering merasakan hal-hal aneh. Dia bisa merasakan perubahan cuaca sebelum terjadi dan mengalami mimpi-mimpi tentang tempat-tempat asing dan peristiwa yang tak dikenalnya. Mimpi-mimpi itu sering melibatkan lautan dan makhluk-makhluk misterius.

Pada suatu hari, saat Kael berusia enam belas tahun, dua tamu tak terduga datang ke Tiryas. Mereka adalah Alaric dan Elara dari klan Valen. Mereka membawa kabar tentang sebuah ramalan kuno yang berbicara tentang seorang pemuda dengan kekuatan luar biasa yang akan muncul dari desa nelayan. Menurut ramalan itu, pemuda ini akan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan di Eldoria.

Alaric dan Elara datang bukan hanya membawa ramalan, tetapi juga sebuah batu kristal yang bersinar lembut. Kristal tersebut dipercaya memiliki kemampuan untuk membangkitkan kekuatan tersembunyi dalam diri seseorang. Setelah mendengar tentang "keajaiban" yang dilakukan Kael saat masih kecil, mereka yakin bahwa Kael adalah pemuda yang disebutkan dalam ramalan tersebut.

“Kael,” kata Elara dengan lembut, “kekuatanmu telah tertulis dalam sejarah kita. Kami datang untuk membawamu ke tempat di mana kau bisa belajar mengendalikan kekuatan itu.”

Dorian dan Alys merasa enggan melepas putra mereka, namun mereka juga memahami bahwa ini adalah takdir Kael. Dengan hati berat, mereka mengizinkan Kael pergi bersama Alaric dan Elara.

Dalam perjalanan menuju Kastil Drakenfeld, Kael merasakan campuran antara kegembiraan dan ketakutan. Dia tahu bahwa hidupnya akan berubah selamanya. Setibanya di kastil, Kael mulai berlatih di bawah bimbingan Alaric dan Elara. Mereka mengajarkannya cara menggunakan kristal untuk membangkitkan dan mengendalikan kekuatannya.

“Kristal ini adalah kunci untuk membuka potensi sejati dalam dirimu, Kael,” jelas Alaric suatu hari. “Dengan konsentrasi dan latihan, kau akan bisa mengendalikan kekuatan yang ada dalam dirimu.”

Elara mengajari Kael berbagai teknik sihir yang berhubungan dengan energi kristal. Di bawah bimbingan mereka, Kael belajar dengan cepat. Dia mampu menciptakan perisai energi, memanipulasi elemen, dan bahkan merasakan pikiran serta emosi makhluk hidup di sekitarnya. Namun, Elara selalu mengingatkannya bahwa kekuatan ini harus digunakan dengan bijaksana.

“Jangan pernah gunakan kekuatanmu untuk keuntungan pribadi, Kael,” kata Elara dengan tegas. “Kekuatan besar datang dengan tanggung jawab besar. Kau harus menjadi pelindung bagi mereka yang tidak bisa melindungi diri mereka sendiri.”

Kael memahami dan menerima nasihat itu. Dia merasa bahwa kekuatannya adalah anugerah sekaligus tanggung jawab yang besar. Dia bertekad untuk menggunakan kemampuannya untuk melindungi Eldoria dan menjaga keseimbangan di tanah airnya.

Ketika kabar tentang konflik yang semakin memanas di Eldoria mencapai Kastil Drakenfeld, Kael tahu bahwa saatnya telah tiba. Bersama Alaric dan Elara, dia mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman yang datang. Kael merasa lebih siap dari sebelumnya, dengan kristal di tangannya dan tekad di hatinya.

“Selamat datang, Kael,” kata Alaric dengan senyum hangat saat mereka berdiri di gerbang kastil, siap untuk memulai perjalanan baru. “Kau adalah bagian penting dari takdir ini. Bersama-sama, kita akan melindungi Eldoria dan memastikan masa depan yang lebih baik.”

Elara menambahkan dengan tatapan penuh makna, “Kau adalah harapan kami, Kael. Dengan kekuatanmu dan keberanianmu, kita akan menghadapi segala tantangan yang ada di depan kita.”

Kael merasa diterima dan dihargai. Dia tahu bahwa perjalanannya masih panjang dan penuh tantangan, tetapi dengan dukungan teman-teman barunya dan kekuatan yang dia miliki, dia yakin bisa menghadapi segala rintangan yang ada di depannya. Dan dengan itu, dimulailah babak baru dalam kehidupannya sebagai seorang pahlawan Eldoria.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status