Share

Jangan Mudah Menyerah

“Riana sudah pulang sekitar tiga atau lima menit yang lalu—“

“Jadi Riana enggak ada di sana?” Suara Jagat kentara sekali bergetar menahan sesuatu.

Hati Maya berdesir. Semula dia ingin menutupi hal tersebut dari Jagat, namun otaknya cepat berpikir. Jika memang dirinya ingin membantu rumah tangga Riana dan Jagat, langkah pertama adalah membiarkan Jagat mengetahui yang sesungguhnya terjadi. Hal itu akan memudahkan Jagat untuk mengambil langkah yang diperlukan.

“Iya, tapi Mas Jagat harus tetap tenang ya—“

“Gimana bisa tenang? Pasti dia ketemuan sama dokter itu,” tukas Jagat cepat. Bunyi isakan lirih menyusul setelah dia selesai bicara.

Maya diam. Dia bingung, tidak tahu harus berbuat apa.

“Kupikir aku sudah mengalah, aku setuju untuk ketemu dengan psikolog biar Riana tidak punya alasan lagi untuk ngobrol dengan dokter itu, tapi nyatanya …,” lanjut Jagat.

Maya tetap diam. Pikirannya sedang mereka-reka ke mana Riana pergi. Sepanjang ingatan Maya, Riana tidak begitu banyak mempunyai teman ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status