Share

Bab 72

Pak Joko dan Bu Joko masih meratapi anaknya yang masuk bui. Mereka sangat terpukul, anak semata wayang yang sangat ia cintai harus merasakan dinginnya lantai penjara.

“Ibu tidak terima, Yah! Anggita meringkuk di penjara sementara Arya bebas begitu saja, padahal selama ini Anggita tersiksa di sana. Huhuhu ” Bu Joko masih menangis.

Pak Joko mengusap bahu istrinya, mencoba menguatkan.

“Kita ke rumah Arya saja, Bu. Ayah mau minta maaf sama Arya, siapa tau Anggita bisa bebas.” “Arya kan di Medan, Yah? Gimana kita ke sana kalau rumahnya saja Ibu tidak tahu!” ucap Bu Joko. “Kemarin kan dia ada di sini? Kita ke kantor Arya saja, Ayah yakin ia ada di sana!”

Pak Joko dan istrinya mulai bersiap. Tak lupa mereka mengajak Zea bersama mereka. Selama perjalanan kedua suami istri itu hanya terdiam, larut dalam pikiran mereka masing-masing.

Mereka segera masuk ke kantor Arya, untunglah begitu masuk, mereka melihat Arya sedang berbicara dengan seseorang di sofa tamu. Pak Joko duduk di kursi tak jauh da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status