Saat adik-adikku suksesPart 31Yuyun merasa sedih, karena sebentar lagi suaminya akan pergi meninggalkannya kembali untuk mencari nafkah."Sudah siap semua barang bawaanku?" tanya Farman pada Yuyun."Sudah Bang!"Jika sedang berada di rumah, segala keperluan Farman memang Yuyun yang mengurus."Ya sudah, aku berangkat ya, awas jangan marah-marah terus, aku di sana cuma cari duit buat kamu dan Susan, tidak mungkin aku macam-macam," Farman mengingatkan Yuyun. Karena Istrinya memang sering merajuk tidak jelas yang membuat Farman risih."Iya Bang, Abang juga jangan telat kalau ngasih kabar, di sini kita nungguin kabar dari Abang," jelas Yuyun sambil mencium punggung tangan suaminya.Sambil menggendong ransel, Farman meraih helm full face lalu memakainya.BreemmmBreemmmFarman memanaskan mesin motor kebanggannya. Ia terlihat gagah, Yuyun merasa bangga melihat penampilan suaminya yang begitu keren.TiiittFarman membunyikan klakson saat motor yang dia kendarai mulai melaju meninggalkan hal
Saat adik-adikku suksesPart 32Farman mulai tebar pesona untuk mencari korban baru, incarannya kali ini mereka para TKW yang sedang berjuang di negeri orang untuk mencari nafkah.Bagi Farman merayu TKW tidak terlalu sulit, cukup menggunakan seragam saat video call dan berjanji akan menikahi setelah pulang ke tanah air, maka apapun yang Farman minta pasti akan selalu di penuhi.Entah mengapa wanita-wanita hebat itu sangat mudah tertipu, padahal berita tentang TKW yang menjadi korban pemerasan aparat gadungan sering viral dan banyak yang mengingatkan untuk hati-hati dalam hal ini.Cukup dengan rayuan maut, Farman bisa mendapatkan segalanya, dari melepaskan hasrat melalui panggilan video sampai kiriman uang yang terus masuk ke dalam rekeningnya.Dia tidak merasa takut sedikitpun dengan ancaman hukuman atas kejahatan yang sudah lama ia lakukan ini, baginya ini bukan kejahatan karena semuanya murni di dasari oleh hubungan asmara.[Sayang, aku butuh uang nih, supaya bisa naik pangkat aku h
Saat adik-adikku suksesPart 33Mala terombang-ambing hidup di jalan begitu lama, menyusuri setiap jalan dari satu kota ke kota lain.Nasibnya begitu malang, sudah gagal menikah keluarganya pun tidak ada yang peduli di saat keadaannya seperti ini.Tidak ada yang menyangka jika Mala awalnya seorang gadis cantik yang begitu pintar, berkulit putih dengan tubuh semampai.Rekan kerjanya pun pasti tidak akan ada yang mengenalinya jika mereka bertemu dengan Mala sekarang, karena perubahan fisik yang begitu drastis.Entah kapan terakhir kali tubuhnya terguyur air, baju yang ia pakai pun masih sama saat dia di pulangkan dari rumah sakit beberapa bulan lalu."Dasar orang gila sialan!" maki seorang pedagang saat Mala mengambil sepotong ayam goreng tepung dagangannya."Untung gak ada yang lihat, kalau ada. Rugi gue, orang-orang pada jijik gak ada yang mau beli!" ucap pedagang tersebut sambil menutup etalase kecil tempat ia memajang dagangannya.Begitulah Mala sekarang, untuk mengisi perut dia men
Saat adik-adikku suksesPart 34Farman tidak menyerah, setelah di tolak mentah-mentah oleh Murni, dia langsung mencari mangsa baru.Dia memberikan rayuan dan kata-kata manis agar mangsanya tergoda, meskipun Farman sosok suami yang bertanggung jawab terhadap anak istri tapi bagaimana jika Yuyun tahu cara Farman mencari rupiah akankah dia bahagia atau malah murka terhadap suaminya ini?Tenaga Farman masih kuat di pakai kerja berat sekalipun, namun Farman lebih menyukai cara seperti ini dalam mencari nafkah untuk anak dan Istrinya. Karena lebih mudah mendatangkan rupiah.Farman sampai tidak ingat, berapa banyak wanita yang meminta dirinya untuk bertanggung jawab, dialah mereka wanita yang bernasib sama seperti Dewi.Diberi janji manis akan segera di nikahi, dengan meminta syarat ini dan itu."Sayang, aku lagi pusing nih,"ucap Farman pada Sari melalui sambungan telepon.Sari adalah seorang TKW, sama seperti Murni, dia juga bekerja di Arab Saudi, Sari merupakan janda tanpa anak, usianya ma
Saat adik-adikku suksesPart 35"Ini gajiku minggu ini," ucap Lukman sambil menyerahkan uang sebesar enam ratus ribu rupiah kepada Hilda, istrinya.Hari ini adalah pertama kalinya Lukman menerima gaji setelah satu minggu bekerja, Bu Lela sengaja membayar para pekerjanya setiap satu minggu sakali karena jika di berikan perbulan Bu Lela merasa kasian, takut pegawainya menunggu terlalu lama."Uang ini harus cukup dalam satu minggu ke depan?" tanya Hilda."Iya."Hilda menggigit bibir, pikirannya berkecamuk bagaimana cara mengatur uang ini agar cukup sampai Lukman menerima lagi gaji di minggu depan.Saat masih tinggal bersama orangtuanya, uang enam ratus ribu kecil bagi Hilda, bahkan dia bisa menghabiskannya dalam waktu satu hari apalagi jika di bawa ke pusat perbelanjaan beberapa jam saja sudah habis, bahkan Hilda bisa menghabiskan uang lebih besar."Kenapa? kamu kok kayak bingung?" tanya Lukman setelah memperhatikan ekspresi Istrinya."Oh, enggak kok, gak apa-apa.""Jangan lupa ya, baya
Saat adik-adikku suksesPart 36"Kamu masuk ke sini gara-gara kasus apa?" tanya seorang "senior" kepada Dewi."Ko . . ko . . rupsi," jawab Dewi dengan gugup."Cantik-cantik kok korupsi, duitnya di pake apa?" jempol kaki Dewi diinjak dengan keras.Dewi tidak menjawab, dia hanya meringis kesakitan."JAWAB!" "Lu lagi bunting ya? Bapaknya ke mana? kok bisa-bisanya biarin bini lagi hamil masuk penjara, kurang nafkah lu dari laki lu? sampai korupsi segala, kasian benar!" Semua yang ada di sana tertawa kecuali Dewi, dia terus meringis selain jempol kakinya diinjak, ada beberapa yang juga menjambak rambutnya.Sudah menjadi rahasia umum apabila ada tahanan baru maka dia akan mendapat perpoloncoan dari mereka yang lebih dulu masuk ke dalam jeruji besi tersebut."Mulus banget nih bocah, anak orang kaya lu?""Iya, bening banget, gemes banget pengen bikin gambar di badannya, buat kenang-kenangan.""Kalau anak orang kaya gak mungkin korupsilah, paling ini bocah tengil manja pengen hidup enak deng
Saat adik-adikku suksesPart 37Setelah musibah yang menimpa Yuyun beberapa waktu lalu, Farman kini tidak percaya lagi kepada Istrinya. Uang bulanan pun kini berkurang padahal pendapatan Farman justru bertambah."Bang kok ngirim uangnya cuma 800 ribu, biasanya dua juta lebih?" Yuyun langsung menelpon Farman setelah tahu uang kirimannya berkurang."Hemat-hematlah, pelanggan lagi sepi sekarang, lagian kalau dikasih banyak nanti kerampokan lagi, bisa-bisa boncos.""Tapi kan uang segini gak cukup untuk biaya hidup selama satu bulan," Yuyun mengeluh."Makanya jangan boros, jadi Istri itu harus bisa hemat!""Iya-iya, terus kapan Abang mau beliin aku perhiasan lagi?""Gak bakalan, jangan ngarep, yang ada nanti malah di rampok lagi.""Malu dong Bang, apa kata orang nanti, suaminya punya usaha di kota tapi Istrinya gak pake perhiasan satu biji pun.""Bukan urusanku, kalau kamu nyerocos terus aku matiin teleponnya, pusing aku, udah cape nyari duit masih aja di cerewetin.""Kalau Abang ngerti sa
Saat adik-adikku suksesPart 38"Belikan aku rokok 3 batang sama kopi hitam 2 bungkus!" ucap Lukman pada Hilda sebelum berangkat kerja."Mana uangnya?" Hilda menengadahkan tangan."Yang aku kasih kemarin emang sudah habis?" Lukman mengernyitkan dahi."Sudah.""Cccckkkkk" Lukman tampak kesal."Kan sudah aku bilang uangnya hemat-hemat, uang sudah habis sedangkan gajian masih 3 hari lagi, kamu mau makan cuma nasi garam aja?" sambung Lukman."Emang kamu ngasih uang berapa sih? cuma uang enam ratus ribu aja diributin, bayar hutang ke warung aja hampir tiga ratus ribu, uang dari kamu itu hanya cukup buat beli kebutuhan aja itupun sudah ku atur seirit mungkin, jangankan jajan apalagi foya-foya, buat kontrol kandungan aja gak ada, nih catatannya kalau kamu gak percaya!" Hilda menyerahkan selembar kertas.Lukman menyambar kertas itu dengan kasar, lalu menghitung kembali catatan yang Hilda berikan."Asal kamu tahu uang segitu gak ada apa-apanya bagi orang tuaku, sekali jalan ke Mall aja aku bis