Share

Saat susah baru ingat

Saat adik-adikku sukses

Part 24

Dengan langkah gontai Hendi keluar dari rumah Pak Rusli, sepanjang perjalanan dia terus memikirkan kalimat apa yang harus dia ucapkan pada Nurma terkait hal ini.

Apakah mungkin hasil dari warung bisa mencukupi kebutuhan hidup di kota, untuk kembali ke kampung tidak mungkin karena rumahnya di sana sudah di ratakan satu minggu setelah mereka meninggalkan rumah itu.

"Assalamualaikum," Hendi mengucap salam saat tiba di konrtrakannya.

"Waalaikumussalam, eh Akang tumben udah pulang?" tanya Nurma yang baru saja selesai melayani pembeli.

"Duh, maaf Kang, Neng belum masak, gak tahu kalau Akang mau pulang capet!"

"Gak apa-apa Neng, Akang juga belum lapar, Tedi mana?"

"Tedi lagi main sama teman-temannya."

"Neng, ada kabar kurang baik yang harus Akang sampaikan," ucap Hendi lemas.

"Apa Kang?" Nurma langsung mendekatkan dirinya pada Hendi.

"Maafin Akang ya Neng."

"Apa sih Akang ini, kenapa harus minta maaf?"

"Akang di fitnah sama Bu Rohayati Neng, Bu Rohayati itu AR
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status