Share

Bab 153

Sepasang mata Shania langsung memerah.

Perempuan itu menggigit bibirnya, di atas matanya yang bulat terlihat lapisan air. Sosok perempuan itu langsung terlihat sangat menyedihkan.

Shania melangkah maju, sambil mengadu dengan sedih. “Ronald, semalam kenapa kamu pulang dari pesta tapi nggak mengajakku untuk ikut pulang bersama? Akhirnya Pak Alec lah yang mengantarku pulang, semalam. Apa kamu tahu, betapa keterlaluan Pak Alec, itu? Pria itu terus menatapku dengan tatapan mesum, bahkan dia juga sudah memegang tanganku tanpa ijin. Kalau bukan karena aku yang sekuat tenaga berusaha menolaknya, dia hampir menarik aku masuk ke dalam hotel ….”

Akhirnya Ronald menatap perempuan itu tepat di matanya, “Kenapa kamu melawannya sekuat tenaga?”

Shania, “….”

Perempuan itu hampir pingsan mendengar pertanyaan ini. Bukankah melawan dengan keras adalah suatu hal yang wajar untuk dilakukan? Kenapa hal ini malah dipertanyakan?

Akan tetap, berhubung ini adalah pertanyaan dari Ronald, maka Shania harus tetap m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
jojor silalahi
nggak konsisten siapa yang di nodai Sania ntah Rahel, atau yang salah salah sebut namanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status