Share

Bab 152

Darren malu-malu dan menundukkan kepalanya, ujung telinganya bahkan sampai memerah.

Ronald langsung mendengus dingin, menyepelekan.

Bocah kecil ini sudah terbiasa berpura-pura menjadi anak baik dan penurut di depan Rachel, sejak kapan dia juga bisa berpura-pura malu?

“Ayo jalan, kita pulang,” ucap Ronald dengan dingin.

Wajah Darren yang awalnya tersenyum dengan ceria dan gembira, senyum tersebut seketika menggantung kaku di wajah kecilnya.

Bocah kecil itu langsung menarik lengan baju Rachel, lalu berkata dengan sangat memelas, “Tante Rachel, apa boleh aku tetap tinggal di sini?”

Rachel langsung mengelus kepala bocah kecil itu, sambil berkata, “Aku sebentar lagi harus berangkat kerja, Michael dan Michelle juga akan berangkat ke sekolah. Kamu sendirian di rumah untuk apa?”

Darren menunduk dengan lemas seolah rohnya baru saja ditarik dari badan. “Kalau begitu, apa aku boleh datang lagi nanti?” ucapnya dengan sangat pelan.

“Tentu saja boleh. Tapi ….” Rachel berhenti sebentar, sepasang mata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status