Share

Bab 151

Suara tangisan yang pelan dan menyayat hati terdengar dari balik tembok besar kamar utama.

Tangisan tersebut seperti seutas benang yang melilit jantung bagi para pendengarnya. Semakin lama lilitan tersebut semakin kencang, membuat jantung terasa sesak hingga tidak dapat berdetak.

Ronald mengatupkan bibirnya tanpa suara.

Pria itu berjalan mundur beberapa Langkah, lalu berkata dengan suara yang parau, “Setiap berapa lama sekali, Mama kamu bermimpi buruk?”

Michael terlihat sangat tenang dan dingin, tapi sebenarnya, hatinya sudah hancur berantakan dari tadi.

Sebenarnya anak ini paling membenci Ronald, tapi anehnya, Michael selalu tidak bisa menahan diri untuk membuka hatinya kepada pria itu.

Michael menjawab sambil menundukkan kepalanya, “Ketika aku mulai mengerti keadaan, aku melihat Mama setiap tiga sampai lima hari sekali, pasti bermimpi buruk. Kemudian aku mulai tumbuh besar, mama juga sudah semakin sibuk dengan pekerjaannya, mimpi buruk yang dialami Mama pun mulai berkurang. Aku perna
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status