Di depan sana, tampak beberapa orang pria dewasa tengah berkumpul. Sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu yang sangat penting. Melihat pemandangan seperti itu, Feng Guang pun langsung memperlambat laju kudanya.Ia melihat ada beberapa orang berpakaian aneh, serba merah dan semuanya mengenakan ikat kepala warna merah pula. Di barisan depan, tampak seorang pria bertelanjang dada dengan sikap tegak berjalan memimpin barisan orang-orang berpakaian serba merah yang ada di belakangnya.Dua bola mata Feng Guang terus mengawasi gerak-gerik orang-orang tersebut. "Apakah mungkin mereka ini adalah orang-orang dari Sekte Yan. Menurut informasi dari Jui Shin, mereka menguasai wilayah perbatasan?" gumam Feng Guang.Setelah mengawasi lebih detail, ternyata Feng Guang mengenali orang-orang tersebut. Mereka ternyata sudah pernah bertemu dengannya, bahkan pernah terlibat pertarungan dengan Feng Guang. Orang-orang itu adalah para pendekar dari sekte besar dari golongan para pendekar jahat yang pe
Feng Guang mengerutkan keningnya. "Hukuman? Apakah kau yakin kalau aku bersalah?" tanya Feng Guang dengan sikap sinis. "Tapi jika kalian bersikeras menuduhku sebagai seorang yang sudah melanggar aturan di dunia kang ouw. Maka, aku akan ambil tindakan, dan aku tidak mungkin menyerah kepada kalian!" tegas Feng Guang menambahkan.Sedikit pun, Feng Guang tidak merasa takut atau ragu jika dirinya terpaksa harus melakukan pertarungan dengan para pendekar itu.Dengan demikian, para pendekar itu tampak gusar sekali melihat sikap Feng Guang seperti itu. Seakan-akan mereka merasa direndahkan oleh seorang pemuda yang baru muncul di dunia kang ouw."Kami sudah memberi saran baik untukmu, tapi kau ini memang keras kepala. Tidak mau mengikut saran yang kami berikan, itu adalah pertanda bahwa kau akan celaka!" kata pemimpin Sekte Butong dengan wajah penuh kegusaran."Persetan dengan saran kalian, aku tidak setuju!" Feng Guang balas membentak dengan suara tak kalah keras."Sekarang turunlah dari kuda
Dengan gerakan yang sangat cepat, salah seorang pendekar mengayunkan tangannya hendak menyambar ke arah Feng Guang. Seiring demikian, terdengar gemuruh angin berkekuatan besar meluncur deras keluar dari tangan pendekar tersebut.Dalam situasi genting seperti itu, Feng Guang tetap bersikap tenang dalam menghadapinya. Tetapi dirinya selalu bersiaga mengantisipasinya kemungkinan yang akan terjadi.Sebelum tangan pendekar itu menyentuh perut Feng Guang, gelombang angin sudah lebih dulu berhembus kencang, hingga dirasakan oleh semua orang yang ada di tempat tersebut. Dengan terpaksa mereka langsung mundur, karena takut terkena imbas dari jurus yang dikeluarkan oleh kawan mereka.Melihat situasi seperti itu, Feng Guang sudah mulai naik darah. Alisnya berdiri saling bertautan, dua bola matanya terus menatap tajam ke arah lawan, kemudian berkata, "Aku akan melakukan perlawanan dan aku tidak akan pernah tunduk kepada kelompok kalian!"Setelah berkata demikian, Feng Guang langsung melancarkan s
Melihat kondisi Feng Guang sudah mulai kehabisan tenaga, semua pendekar yang ada di tempat tersebut mentertawakannya. Mereka mengejek Feng Guang yang mulai kelelahan.'Jika kondisiku terluka seperti ini, aku tidak mungkin bisa mengikuti sayembara di kerajaan Yanmar. Butuh waktu lama untuk memulihkan kondisiku,' batin Feng Guang.Darah segar terus mengalir dari mulut dan hidungnya, dadanya pun kembali terasa sesak dan sangat sakit."Sebaiknya kau menyerah saja, daripada kau harus mati konyol di tempat ini!" bentak Shio Hang dengan suara keras. "Percuma saja kau memaksakan diri, karena kau tidak mungkin dapat melakukan perlawanan yang berarti terhadap kami."Sikapnya benar-benar sombong dan merasa yakin bahwa Feng Guang tak akan dapat melanjutkan pertarungan tersebut."Kau boleh menang bertarung dengan cara kotor ini, tetapi itu hanya sesaat saja. Perlu kau ketahui, aku tidak akan mungkin menyerah begitu saja!" Feng Guang menjawab dengan nada tinggi juga."Bedebah! Dasar keras kepala!"
Mendengar suara seruan itu, semua orang yang ada di tempat tersebut tampak tercengang dan terkaget-kaget.Seorang pendekar tiba-tiba muncul, ia terbang melayang dengan begitu ringannya, bak seekor burung elang yang sedang mengincar mangsa.Matanya yang tajam terus mengawasi para pendekar yang ada di tempat tersebut.Kehadirannya menimbulkan tanda tanya besar di antara para pendekar Sekte Butong, karena mereka sama sekali tidak mengenali pendekar tersebut."Aku sangat benci orang-orang pengecut seperti kalian!" bentak pendekar yang baru tiba itu.Semua pendekar Sekte Butong hanya diam saja, belum ada seorang pun di antara mereka yang berani berkata apa-apa kepada pendekar yang baru tiba itu.Begitu pula dengan Feng Guang dan Lie Huang, mereka saling berpandangan. Baik itu Feng Guang ataupun Lie Huang sama sekali tidak mengenali pendekar yang sudah berdiri di hadapan mereka."Apakah Nona mengenal dia?" bisik Feng Guang."Tidak, Tuan. Aku tidak mengenal orang itu," jawab Lie Huang dengan
Akan tetapi, Shio Hang cepat mengelak. Jurus yang sangat berbahaya yang dikerahkan oleh Feng Guang dapat ia hindari dengan mudah. Shio Hang melompat dan langsung menjatuhkan diri. Tubuhnya bergelimpangan demi menyelamatkan diri dari serangan yang sangat berbahaya.Kehebatan jurus yang dikeluarkan oleh Feng Guang membuat Shio Hang kaget dan tertegun. Kemudian, ia kembali berdiri tanpa berkata apa-apa lagi, tangan dan kakinya sudah tak mampu digerakkan, kaku dan terasa sangat sakit."Meskipun sudah mengalami luka dalam, tetapi pendekar ini masih dapat mengerahkan kekuatannya," gumam Shio Hang."Diamlah di sini, sampai pertarungan kawan-kawanmu usai!" kata Lie Huang mulai angkat bicara.Beberapa saat kemudian, tampak berkelebat bayangan orang tinggi besar. Sosok bayangan tersebut hanya muncul sekilas saja, kemudian hilang lagi. Entah makhluk apa itu? Semua yang ada di tempat tersebut tidak mengetahui dengan pasti, termasuk Feng Guang dan Lie Huang.Setelah mengerahkan kekuatan jurus anda
Baru saja Lu Fau Hu bersiap hendak melakukan serangan terhadap Caw Xue, tiba-tiba saja datang seorang pria paruh baya. Kedatangannya sangat mendadak sekali, entah dari mana munculnya, tiba-tiba sudah ada di hadapan Caw Xue dan Lu Fau Hu.Tentu hal ini sangat mengejutkan semua orang yang ada di tempat tersebut. Bukan hanya para pendekar dari Sekte Butong, tetapi Feng Guang dan Lie Huang pun tampak kaget dengan kehadiran pria paruh baya itu.Pria paruh baya yang baru tiba itu mengenakan pakaian jubah serba hitam, dengan gerakan cepat ia mendarat di tengah-tengah arena pertarungan antara kedua belah pihak, kemudian langsung melerai Caw Xue dan Lu Fau Hu yang hendak bertarung."Untuk apa kalian saling membunuh? Sebaiknya urungkan saja niat kalian untuk adu kekuatan! Semua tidak ada gunanya," kata pria paruh baya itu berusaha melerai kedua belah pihak yang terlibat pertikaian. "Aku tidak menghendaki kalian bertarung. Ini semua akan menciptakan kegaduhan di dunia kang ouw," sambungnya.Sika
Feng Guang merenung sambil memegang benda pusaka yang selama ini menjadi andalannya, benda pusaka tersebut adalah mustika naga."Percuma saja benda ini ada padaku, sekarang sudah tak ada gunanya lagi," gumam Feng Guang mulai ragu dengan khasiat benda pusaka yang ada di tangannya.Selain itu, ia pun berpikir, bahwa kepandaian ilmu bela diri yang dimilikinya tak jauh beda dengan kepandaian ilmu bela diri yang dimiliki oleh para pendekar lain."Ternyata kepandaian yang aku miliki masih belum sempurna, aku harus banyak belajar lagi dan mematangkannya agar semua kepandaian yang aku miliki benar-benar berada di tingkat lebih tinggi," gumamnya lagi.Feng Guang beranggapan bahwa Lei Cuan, Jui Shin, dan Lie Huang serta para pendekar lainnya, memilik kepandaian seimbang dengan kepandaian yang ia miliki. Bahkan bisa saja kepandaian para pendekar itu lebih tinggi dari kepandaian yang ia miliki.Tidak terasa, malam pun tiba. Suasana di tempat tersebut sudah mulai gelap gulita, sunyi dan hening. Ha