Share

Ambil hidupku

"Apa yang kau tulis sebenarnya?" tanya Yohan setelah bosan menunggu tapi Thea hanya memutar bola matanya. Yohan kemudian merebahkan kepalanya di atas ranjang tempat Thea berbaring, aneh menurutnya. Saat Thea menyentuh rambutnya tadi dia sama sekali tidak merasakan perasaan jijik yang biasa timbul saat orang lain menyentuhnya. Walau tidak sampai pada tahap akut di mana biasanya penderita akan muntah tapi hal ini cukup mengganggu Yohan, perasaan tak nyaman sering menjalar di perutnya sehingga membuat dirinya mual.

Yohan memejamkan matanya, berharap dia bisa istirahat untuk sejenak dari banyaknya pekerjaan yang menunggunya. Saat Yohan benar-benar hampir terlelap, tepukan kecil di bahu kirinya berhasil membuatnya terperanjat kaget. Jika saja orang lain yang melakukan hal itu mungkin saja Yohan akan segera mengumpatinya, tapi dia harus bersabar ... Karena di depannya adalah Thea.

"Apa?" tanyanya dengan mata yang masih sayu. Thea hanya menyodorkan ponsel milik Yohan seba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status