Share

Jus Jambu

Ekspresi itu hanya muncul saat Thomas berada pada puncak amarahnya, berbeda dengan saat berada di dalam mobil kemarin … Thomas saat itu masih bisa mengendalikan dirinya. Thea menunduk, pasrah akan hidupnya. Bagaimanapun Thomas adalah orang yang lebih mengerikan dari pada ayah atau seluruh mantan keluarga besarnya.

"M-maaf," Hanya itulah kata-kata yang mampu terucap pada lisan Thea. Ruangan hening, Thea masih menunduk sementara Thomas tak memberikan jawaban apapun. Hanya suara detik jam yang menjadi tanda bahwa waktu terus berjalan, sama sekali tidak berhenti.

"Duduklah!" perintah Thomas menunjuk kursi di depan sofa tempatnya duduk. Thea menggigit bibir cemas, dengan langkah yang sangat pelan dia berjalan ke arah sofa. Ruangan ini memiliki desain yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan beberapa minggu lalu, karena Thomas telah merombak keseluruhan isi dari ruangan ini. Saat Thea bertanya mengapa, hanya senyumanlah yang Thomas berikan sebagai jawaban untuk Thea.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status