Share

Sebuah Pikiran

"Apa kau membutuhkan pekerjaan baru?" tanya bibi Mai. Thea sempat termenung beberapa detik baru kemudian ia mengangguk, mungkin saja bibi Mai memiliki lowongan pekerjaan untuknya. Namun harapannya sia-sia saat bibi Mai bahkan tidak mengucapkan sepatah katapun lagi, wanita setengah baya itu malah mengeluarkan ponselnya dan berjalan keluar dari ruangan tanpa berpamitan dengan Thea.

Sekarang Thea kembali sendiri, di dalam ruangan yang sepi. Gadis itu mulai tertawa, mengejek dirinya sendiri ... Apa-apaan dengan jalan hidupnya ini. Saat Thea mulai memunculkan sebuah harapan, Tuhan bahkan seakan mengacuhkan harapannya.

Tawanya kini memunculkan air mata, cerita hidupnya terlampau jenaka sehingga bahkan Thea dapat mengeluarkan air mata saat tertawa. Thea mengusap air mata yang mengalir di pipinya dengan kasar, apa yang sekarang harus ia lakukan.

Thea sudah tidak memiliki pekerjaan, sahabat yang ia percayai ternyata memiliki pikiran buruk di belakangnya, keluargany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status