Share

90. Ke Toko Perhiasan

"Apa, melamar kamu? Heh, bocah labil, kalau bicara yang betul. Kamu bukan sedang bicara dengan anak seusia kamu, Dini. Saya sudah tiga puluh satu tahun. Ada-ada saja! Sudah, saya gak mau dengar ide gila ini. Saya mau balik saja!"

"Ish, tunggu dulu, Bang. Duduk dulu! Buru-buru amat!" Dini memaksa Ramon untuk duduk kembali di kursinya, padahal pria itu sudah malas dan tidak mau mendengarkan lanjutan ide Dini. Sempat-sempatnya ia menyeruput cola float terlebih dahulu sebelum bicara pada lelaki yang berwajah amat masam di depannya. Ramon melipat kedua tangan di dada sambil terus menatap Dini dengan jengah.

"Bang, begini, melamar juga belum tentu menikahkan? Maksud saya, Bang Ramon pura-pura minta saya ke mama, terus bilang mau melamar saya. Kalau bisa lebih dulu dari Teh Puspa. Nah, Teh Puspa kan denger tuh, dia pasti gak setuju kalau Bang Ramon nikah sama saya, maka nanti Teh Puspa yang ngalah balikan sama Bang Ramon, gitu, Bang. Melamar saya hanya untuk pancingan perasaan Teh Puspa yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tis Lingga
btw..mana kelanjutan cerita nya ?..Puspa dimana kamu ?, kok nggak nongol² ?..
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Duh, mmbayangkan rencana bang ramon mah dini gagal, terus bang ramon hrs nikahin dini, hahaaa... bakalan seru deh
goodnovel comment avatar
Mimin Rosmini
makanya puspa.. jangan terlalu percaya aja sama si dini..ko sampai hari in ibu suci dan puspa oon terus?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status