Share

86 Tidak Bisa Jadi Alasan

"Kamu kenapa di luar? Ayo masuk, waktunya makan."

Kayla hanya menoleh sekilas melihat Ibunya itu, tanpa berniat mendengarkan perintahnya. Entah sudah berapa lama Kayla duduk di bangku depan rumahnya, Ia hanya menunggu seseorang.

"Memangnya Adrian gak ngabarin ke kamu dia kemana?" tanya Ibunya yang duduk si sebelahnya.

"Enggak."

"Ya sudah, kamu aja kalau gitu yang hubungi dia."

"Gak mau."

"Kenapa?"

Tentu saja Kayla gengsi jika harus menghubungi Adrian lebih dulu, nanti terkesan khawatir dan takut ditinggalkan. Bukankah laki-laki itu yang seharusnya lebih peka? Bukan dirinya. Kayla ingin dihubungi duluan.

"Nanti juga Adrian pasti pulang, percaya sama Ibu."

"Hm."

"Kamu dari kemarin cuek banget sama Ibu, masih marah ya?"

"Enggak tuh! "

"Masa? Terus kenapa nada bicaranya ketus gitu?"

"Biasa aja."

Hana menghela nafasnya sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap putrinya. Ia tahu Kayla pasti sedikit marah kepadanya karena meminta berpisah dengan suaminya itu. Tetapi Hana juga kan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status