Share

85 Sudah Memutuskan

Saat terbangun, Kayla merasakan pusing di kepalanya. Ia melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul dua belas siang, ternyata Ia lama juga tidur. Kayla lalu bangun menjadi duduk sambil menyenderkan punggungnya.

"Astaga mataku sampai bengkak," ringisnya melihat bayangan wajah sendiri di cermin.

Bagaimana tidak bengkak jika terus menangis, bahkan dari semalam pun tidak berhenti. Sepertinya baru kali ini Kayla menangis karena cinta, kalau di bandingkan dengan saat bersama Abimanyu tentu tidak ada bandingannya.

"Adrian dimana yah?" tanyanya seorang diri, "Huh kenapa juga aku memikirkan dia?"

Seharusnya kan Kayla bersikap acuh dan tidak peduli, Ia akan bersikap dingin menghadapi pria itu nanti. Kayla keluar kamarnya sambil memperhatikan rumahnya yang sepi, berharap di dalam hati semoga tidak bertemu dulu dengan Adrian.

"Kamu dari mana saja?"

Perlahan Kayla menoleh ke asal suara, terlihat Ibunya yang baru keluar kamar. Kayla berusaha mengabaikan dan melanjutkan langkahnya menuju dap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status