Share

Dua Tamu

Ini bukan kali pertama dan seharusnya bukan masalah besar jika Panji kembali datang dalam kehidupan Sepia. Bukan hanya datang, melainkan dekat dan terikat oleh pekerjaan. Berkali-kali Sepia berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk berdamai dengan perasaannya, tapi lagi-lagi luka lama malah semakin terbuka lebar.

Sepia duduk gelisah di depan jendela kamarnya. Aroma the jahe yang ia buat masih semerbak, meski uapnya sudah tak lagi mengepul dan mulai dingin. Ia menatap jendela yang basah, hujan kembali mengguyur cukup deras. Anehnya ia merasa, setiap ia sedih pasti hujan ikut turun. Entah kebetulan atau bagaimana mungkin perasaannya dan langit memang memiliki cuaca yang sama.

Perkataan Panji yang menginginkan mereka bisa berteman baik lagi terus terngiang memenuhi telinga Sepia. Perkataan yang berhasil membuat pikirannya bising, terganggu.

[Benarkah? Kok bisa sih?!] Alea.

Sepia mendesah kecewa, ia sudah menceritakan perihal pertemuannya dengan Panji pada Alea.

“Aku harus bagaimana …,” I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status