Share

Bab 17

Pagi ini, tubuhku terasa kurang enak, sekujur badan terasa sakit semua. Kepalaku terasa berat dan tubuh mendingin. Membuatku tak sanggup membuka mata yang terasa berat.

Saat seperti inilah yang membuatku terasa rapuh, merasa tak memiliki siapapun. Sentuhan tangan Anggia yang menyentuh pipiku, membuatku tersadar kalau masih ada malaikat kecil yang memmbutuhkanku dan satu-satunya yang menjadi kekuatanku.

Saat kedua netra ku paksa membuka ternyata bukan cuma Anggia beserta baby sisternya Nia, Siti, Yana dan juga Razka.

Nyawaku yang masih belum seutuhnya sadar, seperti melihat sosok yang akhir-akhir ini mondar mandir keluar masuk ruanganku kini seperti di depan mata.

Aku mengucek kedua bola mata dengan sesekali berkedip-kedip. Memastikan penglihatanku saat ini.

"Razka? Kenapa laki-laki itu ada di sini? Inikan kamarku," batinku.

Tangan kecil Anggia yang menepuk pipiku kembali membuat aku tersadar dan berusaha duduk di ranjang sambil bersandar.

Aku berusaha meraih Anggia, namun lagi-lagi ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status