Share

Part 24

“Dek, apa aku harus meminumnya?” tanya mas Lutfan.

Aku meletakkan nampan itu di atas nakas. Susu di dalam gelas itu masih panas, jadi kubiarkan sejenak untuk menjadi hangat.

“Katanya kamu malam ini mau itu, Mas? Ya udah, minum aja nggak apa-apa. Ibu pasti mau yang terbaik untuk kamu, Mas.”

“Tapi Dek, tanpa meminumnya aku sudah perkasa kok.”

“Terus, susu itu mau dibuang? Apa nggak sayang? Udahlah Mas, mungkin ibu bermaksud baik sama kita. Masa harus suudzon terus sama ibu. Kamu nggak mau kuajak pindah dari sini juga ‘kan? Kalau pindah ‘kan, kita bebas mau ngapain aja. Nggak ada yang ngatur-ngatur kayak gini.”

Sudah kubilang, badanku terasa lelah. Jadi akan mudah emosi. Mas Lutfan sepertinya mengeluh saja tentang perlakuan ibunya itu. Membuatku menjadi tak sabar lagi. Dan kembali mengungkit tentang pindah dari rumah ini.

“Lho Dek, kamu kok jad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status