Share

Bab 44.  SAH

Pagi-pagi, aku sudah diculik team perias pengantin. Rombongan keluargaku, Ibu, Mas Firman dan sanak keluarga akan menyusul kemudian.

Masuk di halaman rumah Bu Aisyah, semua kru terlihat sibuk. Mereka memasang tenda, penjor-penjor dan di sudut sana sudah ada mobil penuh dengan bunga menunggu gilirannya. Luar biasa kerja mereka cepat dan rapi.

Aku diarahkan ke ruangan khusus merias pengantin wanita. Entah, dimana Mas Ilham berada. Semua membisu ketika aku mengajukan pertanyaan.

“Sebelum sah tidak boleh bertemu dulu, Neng. Sudah kangen?” ledek mereka, sukses membuat pipi ini menghangat.

Pukul sepuluh pagi acara akad nikah dan dilanjutkan resepsi setelah waktu Duhur. Kami sudah sepakat untuk melaksanakan acara sederhana, walaupun tetap persiapan apabila tamu membludak. Maklumlah, walaupun Mas Ilham pendatang, tetapi dia kerabat Pak Lurah Jarot.

"Pantesan Mas Ilham pingin buru-buru sah. Neng Kartika cantik," kata Mbak Perias.

"Mbak, jangan menor, ya. Yang sederhana saja," pintaku.

Aku t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status