Share

[114] Hilang Pembawa Berkah

“Mi.. Mami! Si Jessen ilang!”

Vero heboh di pagi hari. Pria yang tenggelam dalam pekerjaan itu memang pantas disebut sebagai ayah yang tidak bertanggung jawab. Bisa-bisa pria itu kehilangan anak mereka, padahal baru saja bermain bersama di ruang keluarga.

“Kok bisa sih, Papi?!” heran Stefany. Mata Stefany mengerjap berulang kali. Jangan-jangan, efek bekerja terlalu menggebu membuat daya ingat Vero melemah.

“Papi lupa naroh Jessen kali! Coba diinget-inget anaknya ditaroh mana sama Papi!” Vero terbelalak, ia menyentak Stefany.

“Mami kira Jessen barang apa! yang bener dong bahasanya kalau sama anak!” amuk Vero. Menurut Vero, bahasa yang Stefany gunakan salah atau mungkin memang moodnya saja yang sedang tak biasa pagi ini sehingga meributkan hal kecil.

Di dalam gendongan Stefany, Mian menatap sang papi dengan sorot tajam. Mata kecilnya membola seolah memarahi laki-laki itu.

‘Ya Tuhan, baru sebulan aja anak gue udah nunjukin keberpihakannya. Gimana kalau udah gede, baru ngajuin protes
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status