Share

Mabuk

“Lagipula seperti yang dulu pernah kujanjikan sebelumnya, Rose. Kamu akan benar-benar kupantau. Supaya lebih cepat mencapai keberhasilan di bisnis ini. Bukankah kamu juga ingin segera membuat keluargamu di Balikpapan bangga?” ujar laki-laki itu dengan pintarnya menyentuh titik lemah si agen.

Rosemary mengangguk. Betul sekali, pikirnya setuju. Aku tidak boleh berprasangka buruk. Orang ini sudah banyak membantuku. Kalau dia bermaksud mencelakakan diriku, tidak perlu menunggu selama ini untuk melakukannya.

Demikianlah gadis berusia dua puluh lima tahun yang selama ini hidup dalam perlindungan mendiang ayah dan kekasihnya itu mulai terperosok ke dalam jebakan pria matang yang berkedok kebaikan.

***

Setelah membeli makanan, Rosemary dan Edward berdiskusi berdua di dalam kamar hotel bintang empat yang dihuni laki-laki itu. Ruangan itu cukup luas dengan tempat tidur double bed, dua buah kursi be

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status