Share

Bab 28 Ketika Suasana Mulai Berbeda

***

"Mbak, kenapa nggak ikut ke rumah utama?" Nila beridiri di sampingku yang tengah menyiram bunga.

"Katanya nggak enak badan, tapi malah nyiram tanaman. Bukannya istirahat aja di dalem, nanti biar saya pijitin." Tangannya melingkar di sebelah lenganku yang bebas.

Sebagai sesama perempuan, Nila jelas tahu kenapa aku beralasan tak enak badan agar tak ikut serta menjenguk Naya. Karena menjadikan kondisi kesehatan sebagai alibi untuk menutupi perasaan, adalah tindakan yang tak jarang 'kami' lakukan.

Dengan situasi dan posisi sekarang, Aku hanya takut tak bisa menahan gejolak perasaan ketika melihat lelaki itu memeluk dan mencumbu mesra wanita yang hampir dua tahun dia nantikan dengan penuh harapan.

Perasaan yang sebenarnya tak pantas kurasakan, perasaan yang seharusnya tak pernah datang. Dengan atau tanpa sadar.

"Cuma sedikit puasing sama sedikit mual aja, kok, Nel. Nggak separah harus rebahan seharian." Aku tersenyum kecil. Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar dia mengerti bahwa se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status