Share

Tak mau Menunda lagi

"Iya, Mas. Aku tau! Tapi, beneran aku sudah baik-baik saja, Mas. Perutku, tubuhku sehat semua," protes Naya.

"Menurutlah! Aku tak mau terjadi sesuatu pada anak kita!" Perkataan Alen yang membuat Naya mengernyit mendengarnya.

"Anak kita?" tanya Naya terkejut setengah mati. Sebuah perkataan yang sangat bertentangan dengan isi surat perjanjian kontrak pernikahan mereka.

"Kamu hamil! Jadi, mulai sekarang jangan pikirkan diri kamu sendiri. Pikirkan juga keselamatan dan kesehatan anak kita," kata Alen menatap Naya dengan senyum manisnya.

"Anak kita? Apa itu artinya mas Alen mau menerimanya? Mas Alen mau mengakuinya?" tanya Naya memastikan.

Perlahan, Alen menurunkan tubuh istrinya itu. Dengan lembut dan perhatian, jari jemari tangannya membelai rambut indah yang di miliki istrinya.

"Ya, aku akan menerimanya dan juga menerimamu, istriku!" Perkataan Alen yang manis membuat naya seakan tak mampu menegak salivanya sendiri.

Apa ini kenyataan? batin Naya bertanya. Lentik indah bulu matanya tak be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status