Share

87. Pembicaraan dua saudara

Setelah tenang, Jane menceritakan segalanya. Tentu saja dengan suara bergetar hebat juga menahan tangis sampai dada terasa sesak. Regan hanya mendengarkan, namun terkadang dia mengusap punggung tangan Jane sekedar ingin menenangkan.

Kalau sudah sampai di media, tidak butuh waktu lama ayahnya pasti akan tahu atau bisa saja dia belum tahu.

"Mungkin saja ayah sudah tahu," gumam Yohan saat dia dan Regan tengah bicara di ruang tamu.

Jane sudah berada di kamarnya. Lelahnya dia sampai tertidur dengan bekas lelehan air mata di pipi. Tentu saja dia tidak sendiri, ada Juan yang menemaninya sekarang. Mereka takut kalau Jane berbuat nekad dan menyakiti dirinya sendiri.

"Tidak mungkin. Kalau ayah tahu, sudah sejak tadi dia menghubungiku. Lihatlah, sampai sekarang dia tidak menelfonku. Itu berarti dia belum tahu apapun," jawab Regan mengendorkan dasinya yang mencekik.

Hari mulai petang. Matahari hampir tenggelam. Tuan Abraham tidak menelfon sekedar mencari keberadaan keduanya. Pembantu di sana p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status