Bintang yang mendengar hal itu, selagi terus mempertahankan kekuatan Monochrome Dimension, Bintang menoleh ke arah Una Lyn. Terlihat darah masih terus merembes keluar dari mulut Bintang. “Pergilah menjauh dari sini Lyn.. ku mohon” Una Lyn menggelengkan kepalanya sebelum menjawab, “Sudah kukatakan, aku tak akan pergi dari sini. Bila memang harus mati, aku akan mati bersamamu ditempat ini!” Una Lyn tahu, saat ini, Bintang tengah bertaruh hidup dan mati, tak mungkin bagi dirinya untuk pergi meninggalkannya. Dia lebih rela mati bersama Bintang, daripada harus kehilangan orang yang dicintainya. “Jangan khawatir Lyn, aku tak akan mati. Aku punya rencana!” “Rencana? Apa rencanamu?!” Bintang menarik nafas panjang sebelum akhirnya berkata, “Aku bisa mengalahkan salah satu dari mahluk itu sebelumnya, Lyn. Dan aku yakin juga bisa mengatasi yang satu ini. Hanya saja...“ Bintang berhenti sejenak, Una Lyn terlihat penasaran dengan kelanjutannya, tapi dia tetap diam menanti. Melihat Una Lyn yan
Melihat Jejaka Emas melompat menjauh, Bintang kembali menarik tangan Cosmic-nya, lalu dengan cepat berbalik ke arah Anubis. Tanpa ragu, Bintang langsung mengulurkan tangannya ke arah dada Anubis.Anubis yang melihat hal itu, sempat bergerak reflek mengibaskan tangannya untuk menyapih tangan cosmic Bintang. Tapi kedua matanya makin membeliak besar saat melihat tangannya hanya mengapih angin, karena sapihan tangannya hanya melewati tangan cosmic Bintang yang seperti bayangan.Bintang sendiri yang sudah mengetahui kehebatan Mode Cosmic miliknya yang mampu menembus apa saja, segera meneruskan uluran tangannya ke arah dada Anubis. Sasarannya jelas, kristal yang membelenggu jantung Anubis.Begitu Bintang berhasil menggenggamnya, Bintang langsung meremasnya, hingga kristal itu langsung sirna menjadi debu-debu halus yang bahkan tak terlihat oleh mata. Selanjutnya Bintang menarik kembali tangannya keluar dari dada Anubis.Apa yang terjadi begitu cepat? Sampai-sampai Anubis tak sempat bereaksi.
Malam itu, kota jin dipenuhi oleh ribuan bangsa jin yang akan menghadiri pertemuan tersebut. Rumah kediaman Maithatarun sebagai kepala negeri kota jin dipilih sebagai tempat pertemuan.Dalam pertemuan itu, hadir pula 2 bangsa manusia, Jiu Long dan Jaka Samudra. Juga seorang bangsa dewa yang saat ini tengah menjadi buah bibir semua orang. Dia adalah Jejaka Emas.Saat ini, semua bangsa jin tengah memperhatikan kearah Jejaka Emas, kehebatannya dalam menghadapi mahluk Anubis membuat geger para bangsa jin, tapi yang paling mengembirakan bagi mereka adalah para dewa juga akan ikut berperang bersama mereka menghadapi Maharaja Jin dan pasukannya.Jejaka Emas sendiri seakan tak perduli dengan perhatian semua orang terhadapnya. Saat ini, matanya terlihat memandang penuh minat kearah sosok jelita yang ada ditempat itu. Salah satu sosok yang menarik perhatian Jejaka Emas adalah sosok seorang perempuan berwajah cantik. Tubuhnya yang berkulit putih mulus terbungkus oleh pakaian putih yang terbuat d
Kini semua perhatian langsung tertuju ke arahnya, semua mengagumi kecantikan Dewi Awan Putih. Sebagian sudah kenal dengan sosok sang dewi ini, tapi kebanyakan dari bangsa jin yang ada ditempat itu belum pernah bertemu malah dengan sang dewi. Makanya kemunculan Dewi Awan Putih ditempat itu sungguh sangat menakjubkan untuk mereka.Dewi Awan Putih menyadari kalau dirinya saat ini menjadi pusat perhatian, maka dengan cepat dia menangkupkan kedua tangannya didepan dada. “Maaf.. Aku terlambat”Mata birunya yang indah terlihat menatapi orang-orang yang ada ditempat itu, seperti tengah mencari-cari sesuatu. Hingga akhirnya senyum indah merekahnya terlihat saat melihat apa yang dicarinya. Dengan langkah yang anggun dia melangkah ke suatu arah. Menuju ke arah Ruhcinta dan Ruhrembulan berada.“Dewi Awan Putih...” Langkah Dewi Awan Putih terhenti saat sebuah suara terdengar menegurnya.Dewi Awan Putih menghentikan langkahnya, lalu berpaling kearah kirinya, dimana suara itu tadi berasal. Mata biru
Kali ini, semua bangsa jin yang hadir ditempat itu terdiam mendengar kata-kata Jejaka Emas. Melihat semuanya terdiam, Jejaka Emas melanjutkan kata-katanya, “Aku yakin, Sang Hyang Guru Dewa pasti juga akan mendukung perjuanganku kali ini! Karena bila sampai kita kalah dalam peperangan kali ini. Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pasti juga akan menyerang para dewa di negeri atas langit!”Sementara Jejaka Emas terus memberikan pidato perjuangannya, Jiu Long dan Jaka Samudra telah tiba dihadapan ketiga dara jelita yang tak lain adalah Ruhcinta, Ruhrembulan dan Dewi Awan Putih.Bagi ketiga dara jelita ini, apa yang disampaikan oleh Jejaka Emas sama sekali tidak menarik minat mereka, karena yang mereka khawatirkan saat ini adalah keberadaan Bintang yang tidak diketahui rimbanya. Bintang seolah lenyap bagaikan ditelan bumi.“Maaf nona-nona cantik...” Jaka Samudra lebih dulu menyapa ketiganya hingga membuat ketiga dara jelita itu berpaling ke arahnya. Dan ketiganya menatap heran kearah pemuda b
“Tidak! Aku tidak kenal siapa gadis itu”“Apa bisa kakak katakan ciri-ciri gadis itu?” tanya Dewi Awan Putih terlihat tak sabar.Jejaka Emas lalu mengatakan bagaimana ciri gadis yang menarik perhatiannya itu. Dewi Awan Putih, Ruhcinta dan Ruhrembulan kembali saling pandang satu sama lain. “Utusan maharaja jin!” ucap ketiganya hampir bersamaan saat mengenali ciri-ciri gadis itu dari penuturan Jejaka Emas.“Ini gawat! Bintang dalam bahaya!” seru Ruhrembulan khawatir.“Benar! Bisa-bisa Bintang dibawa ke Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal!” sambung Dewi Awan Putih dengan cemas.“Kita harus segera menyelamatkan Bintang, apapun yang terjadi” seru Ruhrembulan.“Bagaimana menurutmu, Ruhcinta?” tanya Ruhrembulan berbalik menatap ke arah Ruhcinta. Dewi Awan Putih juga ikut menatap kearahnya.“Ya.. Ayo kita selamatkan Bintang. Walaupun nyawa taruhannya” sahut Ruhcinta akhirnya setelah terdiam sejenak.Tanpa basa basi, ketiga gadis berparas sangat jelita inipun segera ingin beranjak pergi dari tempa
Puri Kebahagiaan. Dan kesanalah kini Una Lyn membawa Bintang. Awalnya, Bintang berharap bisa bertemu dengan istri-istrinya ditempat itu, tapi setelah tiba disana, ternyata ketiga istrinya tidak lagi berada disana.Semalaman Una Lyn berusaha menyembuhkan kondisi Bintang dengan menyalurkan hawa murninya ke tubuh Bintang, tapi sampai pagi datang menjelang. Ternyata kondisi Bintang tidak juga membaik. Hal ini bukan saja membuat Una Lyn heran, tapi juga mengkhawatirkan.“Sudah. Cukup Lyn” pinta Bintang yang melihat Una Lyn sudah kelelahan karena kehabisan hawa murninya untuk mengobati dirinya.“Apa yang sebenarnya terjadi Bintang? Kenapa hawa murniku tidak bisa menyembuhkanmu?” bertanya Una Lyn dengan heran.“Ini semua karena ilmu kesaktian yang aku gunakan untuk melawan mahluk Anubis itu, Lyn”Wajah Una Lyn berubah, lalu dia bertanya dengan penasaran, “Ilmu kesaktian apa?”“Aku menggunakan Mode Cosmic”“M-Mode Cosmic!” ucap Una Lyn dengan suara bergetar. Baru pertama kali Una Lyn mendenga
Una Lyn langsung menjulurkan lidahnya mengejek, saat mendengar ucapan Bintang. Walaupun dihatinya berbunga-bunga mendengar kata-kata yang begitu sangat indah ditelinganya itu.Bintang tersenyum melihat tingkah Una Lyn, Bintang tahu, Una Lyn sangat senang mendengar kata-katanya tadi. Makanya Bintang kemudian menundukkan wajahnya dan menggesekkan hidungnya di hidung bangir Una Lyn.Sejenak keduanya saling pandang satu sama lain. Entah apa yang ada dipikiran Una Lyn saat ini, yang jelas saat ini, Bintang sangat mengagumi akan kecantikan dan pesona yang begitu indah dari wajah cantik Una Lyn.Sangking terpesonanya Bintang, sampai-sampai Bintang tak menyadari saat Una Lyn telah melingkarkan kedua lengannya kembali dilehernya, lalu menariknya ke arah wajahnya.Sesaat Bintang tersadar dan menahan gerakan Una Lyn yang ingin melumat bibirnya. “Kau tidak lapar Lyn, yuk kita cari makan dulu” kata Bintang.“Tidak! Sebelum kau benar-benar pulih. Kita akan terus melakukannya”“Bagaimana kalau keada