Una Lyn langsung menjulurkan lidahnya mengejek, saat mendengar ucapan Bintang. Walaupun dihatinya berbunga-bunga mendengar kata-kata yang begitu sangat indah ditelinganya itu.Bintang tersenyum melihat tingkah Una Lyn, Bintang tahu, Una Lyn sangat senang mendengar kata-katanya tadi. Makanya Bintang kemudian menundukkan wajahnya dan menggesekkan hidungnya di hidung bangir Una Lyn.Sejenak keduanya saling pandang satu sama lain. Entah apa yang ada dipikiran Una Lyn saat ini, yang jelas saat ini, Bintang sangat mengagumi akan kecantikan dan pesona yang begitu indah dari wajah cantik Una Lyn.Sangking terpesonanya Bintang, sampai-sampai Bintang tak menyadari saat Una Lyn telah melingkarkan kedua lengannya kembali dilehernya, lalu menariknya ke arah wajahnya.Sesaat Bintang tersadar dan menahan gerakan Una Lyn yang ingin melumat bibirnya. “Kau tidak lapar Lyn, yuk kita cari makan dulu” kata Bintang.“Tidak! Sebelum kau benar-benar pulih. Kita akan terus melakukannya”“Bagaimana kalau keada
Puncaknya, akhirnya kedua anak manusia inipun terkapar setelah mencapai puncak birahi yang sangat dahsyat, entah untuk yang keberapa kalinya hari ini. Baik Bintang maupun Una Lyn sama-sama tertelentang dengan mata yang terpejam, nafas yang memburu dan tubuh yang gemetaran. Sungguh dahsyat percintaan dan nafsu birahi keduanya dalam berpacu hasrat birahi.Una Lyn terlebih dulu membuka kedua matanya, walau rasa lelah mendera sekujur tubuhnya, tapi pancaran aura kebahagiaan dan kepuasan terlihat jelas di wajahnya. Senyum menawannya terlihat sumringah saat berpaling menatap kearah Bintang yang masih terkapar, terpejam ditempatnya.Una Lyn mengangkat dirinya dan menatap wajah Bintang yang masih terpejam yang ada disebelahnya. Terlihat pandangan Una Lyn begitu penuh arti ke arah Bintang.‘Kau memang gagah dan perkasa sayang. Sungguh bahagia diriku bila bisa menjadi istrimu’ membatin Una Lyn seraya terus menatapi wajah Bintang yang ada dihadapannya. Una Lyn benar-benar telah jatuh cinta. Cint
Bintang sendiri menatap kagum kearah sosok yang berada ditengah. Sosok berpakaian kain putih bintik-bintik emas dengan selempang selendang putih dibahunya. Wajahnya sudah lanjut usia. Seluruh rambutnya dan jenggotnya putih rata. Rambut putihnya tampak digelung diatas kepalanya. Wajahnya mengambarkan kebijakan dan keagungan yang sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Ada pancaran aura keemasan yang meringkupi wajahnya. Sungguh penampilan yang sangat berkharisma sekali.Sedangkan dua orang lagi yang berdiri agak sedikit dibelakangnya, berdiri layaknya seorang pengawal di kiri dan kanannya. Keduanya masih berusia muda. Pancaran aura wajahnya mengambarkan pribadi yang sangat tegas dan berkharisma tinggi. Keduanya mengenakan pakaian yang sama, yaitu pakaian yang terbuat dari lempengan-lempengan emas yang membentuk sebuah zirah, zirah perang. Tatapan matanya terlihat begitu tajam, lebih tajam dari mata pedang sekalipun. Tapi mata keduanya tampak memandang tak berkedip ke arah soso
Wusshh!Sang Hyang Guru Dewa tiba-tiba saja mengibaskan tangannya, selendang selempang yang tadi ada di tubuhnya, tiba-tiba saja sudah melesat memanjang ke arah Bintang dan Una Lyn. Begitu cepatnya, sampai-sampai Una Lyn dan Bintang tidak sempat bereaksi. Selendang yang memanjang itu dengan sangat cepatnya, melilit tubuh keduanya.Kini tubuh keduanya sudah terbungkus oleh selendang putih milik Sang Hyang Guru Dewa, dan seketika saja keduanya merasakan tenaga mereka lenyap seperti tertelan ke dalam sebuah dasar yang tak berujung. Una Lyn yang masih memiliki kekuatan tenaga dalam, berusaha untuk melepaskan diri dari lilitan selendang itu, tapi tetap saja Una Lyn tak merasakan tenaga miliknya bereaksi, sementara Bintang yang memang sudah tidak memiliki tenaga inti didalam tubuhnya, tak bisa berbuat apa-apa.Bukan hanya tubuh yang tidak bisa mereka gerakkan, bahkan Bintang dan Una Lyn merasakan suara merekapun tidak bisa keluar dari mulut mereka. Beberapa kali keduanya mencoba berbicara u
Pertarungan keduanya menimbulkan ledakan-ledakan dahsyat yang mengakibatkan energi gelombang ledakan itu menyebar kemana-mana.Tak!Jari tangan Sang Hyang Guru Dewa kembali bergerak, putaran ingatan Una Lyn kembali berhenti. Lagi-lagi ada sesuatu yang menarik perhatian Sang Hyang Guru Dewa hingga Dia menghentikan putaran ingatan Una Lyn. Di mana di putaran ingatan itu, Sang Hyang Guru Dewa dapat melihat bagaimana energi gelombang ledakan yang terjadi dari pertarungan Anubis dan Jejaka Emas yang telah mengancam semua yang ada ditempat itu, tiba-tiba saja sebuah medan energi terbentuk hingga menyelamatkan semuanya. Yang membuat Sang Hyang Guru Dewa tertarik adalah, orang yang datang dan membentuk medan energi itu adalah pemuda biasa itu yang tiba-tiba saja muncul ditempat itu. Kali ini Sang Hyang Guru Dewa kembali menghentikan perputaran ingatan itu.‘Dia datang secara tiba-tiba dan melindungi semua orang, lalu Anubis yang menjadi lawannya dimana? Apakah dia berhasil mengalahkannya’ mem
Segelombang angin menyejukkan menyambar sosok Bintang dan Una Lyn. Bintang kini dapat merasakan tenaga luarnya mulai berangsur pulih, Una Lyn pun dapat merasakan tubuhnya yang mulai segar kembali.Wuissshh!Sang Hyang Guru Dewa kembali mengibaskan tangannya, dan ajaib. Di dekat Bintang dan Una Lyn muncul sebongkah batu pualam setinggi lutut orang dewasa.“Mari, silahkan duduk Tuan dan Nona” Sang Hyang Guru Dewa mempersilahkan Bintang dan Una Lyn untuk duduk. Una Lyn yang awalnya ragu. Tapi melihat yang kemudian duduk, akhirnya dia ikut duduk.Sementara itu kedua dewa pengawal yang ada dibelakang Sang Hyang Guru Dewa, sangat heran dengan sikap yang dipertunjukkan Sang Hyang Guru Dewa yang terlihat sangat menghormati keduanya. Belum pernah Sang Hyang Guru Dewa berlaku demikian kepada siapapun, karena kedudukannya sebagai dewa tertinggi dan pemimpin para dewa-dewi di negeri atas langit.Sang Hyang Guru Dewa terus menatap kearah Bintang dengan tatapan yang penuh arti. Hingga akhirnya dia
“Benda pusaka..” ulang Bintang dengan wajah berubah.“Benar, benda pusaka. Coba kau ingat-ingat, benda pusaka apa yang kau miliki saat ini yang kekuatannya melebihi kekuatan Mode Cosmic”Bintang terdiam mendengar kata-kata Sang Hyang Guru Dewa, ia mencoba mengingat-ngingat tentang benda pusaka yang dimilikinya.Setelah cukup lama memikirkan hal itu, pilihan Bintang jatuh kepada salah satu benda pusakanya, pemberian sang Dewi Nuwa, karena hanya pusaka itu yang menurut Bintang, pusaka paling kuat yang dimilikinya saat ini. Maka Bintang pun segera mengangkat tangan kanannya.Plashh..!Tiba-tiba di jari manis Bintang muncul sebuah cincin dengan kilauan warna warni, dan semakin lama cincin itu semakin mengeluarkan cahaya terang yang menerangi seluruh tempat itu, begitu terang dan silaunya, sampai-sampai Una Lyn, Sang Hyang Guru Dewa dan kedua dewa pengawal harus menutupi matanya dengan lengannya. Cahaya warna warni yang menyilaukan itu tampak secara perlahan mulai meringkupi sekujur tubuh
Sang Hyang Guru Dewa terlihat menarik nafas lega dan berucap, “Syukurlah kalau begitu. Karena perbuatan Jejaka Emas, para dewapun terpaksa harus ikut dalam peperangan ini”“Peperangan ini akan berat... Sangat berat” desah Sang Hyang Guru Dewa dengan nafas panjang. “Bukan hanya karena Cincin Sulaiman yang dimiliki oleh Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal yang aku khawatirkan, tapi ada yang lebih buruk dari itu”Kening Bintang berkerut mendengar hal itu. Dengan penasaran, Bintang bertanya, “Apa yang lebih buruk dari itu Sang Hyang Guru?”“Aku menyirap kabar, kalau Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal telah menyempurnakan ilmunya dan ilmu ini jauh lebih dahsyat dari pusaka Cincin Sulaiman”Wajah Bintang berubah terkejut mendengar hal itu, karena ; “Ilmu apa yang jauh lebih dahsyat dari kekuatan Cincin Sulaiman, Sang Hyang Guru?”. Bintang merasa, Cincin Sulaiman adalah pusaka terkuat yang mampu membuat semua mahluk di dunia ini tunduk dibawah perintah pemilik Cincin Sulaiman yang dalam hal ini dim