Share

Bab 44 Terkikis

Aku menghela napas untuk menetralkan perasaan, segera ku raih ponsel yang tergeletak di balas. Lalu aku menjatuhkan badan ini ke ranjang dan segera kunyalakan ponsel untuk berjalan-jalan ke sosmed. Tidak ada pesan masuk satu pun.

list Pesanan endorse pun masih ada yang belum aku kerjakan. Aku akan melakukan diujung dateline saja. Sekalian biar mood lebih baik lagi.

Pikiranku berkelana, langkah apa yang aku lakukan setelah keluar dari rumah ini. Akhirnya setelah beberapa menit, aku baru menemukan sebuah ide brilian. lebih baik uang hasil jual rumah aku belikan sebuah ruko di tengah kota. Terus belakangan di dalamnya dibuat studio untuk konten.

Semoga uangnya cukup.

Tidak sabar aku langsung menghubungi Herman, semoga saja dia bisa membantu dan mencarikan kios yang pas.

Aku segera memencet tombol panggil dan tidak lama panggilan tersambung.

“Halo, Pak Herman. Maaf mengganggu, lokasi besok sudah ready ya, Pak. Kalau mau survei,” ucapku langsung ke inti.

“Oke, siap nanti aku terusk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status