Share

Sakit, Tuhan!

"Kamu kok nggak pernah nanya tentang Rio sih, nggak pengen tahu kabar suami aku."

Aku mencoba mencairkan suasana. Memalingkan wajah kembali membuka anak kunci.

"Buat apa? Kan udah tau, tadi di mobil si Rivo cerita," sahut Hen tergelak.

"Oleh-oleh penganan tadi boleh dibawa masuk, ya, atau mau kamu bawa pulang lagi?"

"Bawa masuk aja, itu emang untuk Rivo."

"Asiiik, makasih ya Om, Alya pasti suka, nanti Rivo bagi dua sama Alya." Rivo berlari kembali membuka mobil dan mengambil kue.

"Oh iya terima kasih, Rum, udah nerima hadiah dari aku, pulang dulu, besok datang ke sana untuk pengecekan semua perbelanjaan sparepart seperti barang-barang yang lainnya juga nanti aku catat semuanya, kamu besok ada juga di sana, kan?"

"Harus donk. Semua debt en kredit, bukannya bendahara wajib membuat laporan."

Aku tertawa menanggapi keseriusan Hen menjalani kerjasama ini.

"Insya Allah aku bisa sekalian juga ngenalin kamu dengan Deni dan Dery Didin, anak-anak PPL yang aku bilang tadi, kita bisa ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status