Share

Belajar Menghargai Diri Sendiri

“Om Aslan akan selalu menjaga Bunda Anaya,” ujar Aslan sambil mengusap kepala gadis kecilku.

Jawaban Aslan membuat Anaya tersenyum lebar. Entah apa yang ada di pikirannya. Di usianya yang ke lima, dia tentu belum mengerti apa arti hubungan pria dan wanita. Selama ini hidup kami bersama Mas Fattan baik-baik saja, tanpa konflik yang berarti. Tentu saja, Anaya bahkan tidak mengerti bahwa antara ibu dan ayahnya ada masalah yang sangat serius.

Aku mengendarai mobil dan kembali ke kantor. Aslan duduk tenang di sebelahku sambil mengutak atik ponselnya. Sebaiknya aku mulai bicara dengan Aslan sebelum kami tiba di kantor. Walau Aslan berniat baik, tapi perasaan tidak nyaman ini tetap harus kusampaikan.

“Maaf, Aslan. Saat ini aku belum menjadi wanita bebas. Tentu tidak baik jika kau sering berkunjung ke rumahku. Ehm, maksudnya rumahmu yang aku tempati. Bisa menimbulkan fitnah dan prasangka orang lain.”

“Aku mengerti. Aku hanya ingin memastikan Anaya baik-baik saja dan bisa beradaptasi dengan
Ans

Ketika waktu mempertemukanmu dengan mereka yang telah menoreh luka.

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status