Share

Pukulan Aslan

“Bagus! Kau harus memaafkan tapi tidak melupakan.”

“Aku tidak sedang membalas dendam,” jawabku.

“Memaafkan adalah untuk menyelesaikan luka dalam dirimu. Tidak melupakan akan membuatmu ingat siapa yang harus kau tinggalkan.”

Aslan tersenyum padaku. Senyum yang cukup untuk bisa menguatkan hatiku untuk tetap melaju. Setiap kata-katanya terdengar bijak.

“Kau hanya mengambil apa yang menjadi milikmu. Perusahaan itu sejak awal memang milikmu. Ayahmu telah melakukan banyak hal untuk membangun perusahaan itu.”

Aku mengangguk tipis. Memang yang kulakukan adalah sebuah kesalahan. Aku telah memberikan perusahaan sebesar El Khairi Company pada orang lain. Sekali pun itu adalah suamiku sendiri. Pemikiran yang sangat sederhana, bahwa pernikahan adalah tentang cinta, setia, bahagia dan selamanya. Apa yang menjadi milik suamiku akan menjadi milikku dan apa yang menjadi milikku akan menjadi milik suamiku.

Nyatanya apa yang pernah kubentuk di dalam kepala sebagai pola kehidupan berumah tangga, sem
Ans

Aslan sepertinya menyimpan sebuah rahasia. Hmm.....

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nuning Sri
wah wah wah, seperti nya benar dugaan pembaca, kl Aslan ada rasa , semoga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status