Share

Sepuluh Tahun Lalu

“Kenapa kau ada di sini malam-malam begini?” tanyaku pada Aslan setelah aku sampai di depan rumah.

Alih-alih menjawab pertanyaanku, Aslan justru melihat ke arah dalam rumah.

“Anaya sudah tidur?”

“Ya, dia selalu tidur sebelum jam sembilan.”

“Apakah Anaya bahagia berada di rumah ini?”

Wajah Aslan terlihat dipenuhi dengan beban. Matanya begitu dalam dan gelap menembuskan pandangan ke dalam rumah yang berdinding kaca di hadapannya. Lampu dalamrumah sudah kami. Aku juga sedang bersiap untuk tidur ketika telepon dari Aslan masuk ke ponselku.

“Anaya baik-baik saja. Dia bisa beradaptasi dengan mudah,” jawabku.

“Ayo, akui ingin mengajakmu ke sebuah tempat.”

“Sekarang? Di malam selarut ini?”

“Kau tidak khawatir aku menculikmu, kan?”

Aku tertawa kecil. Tentu saja aku tidak takut Aslan menculikku. Walau kami tidak banyak berinteraksi, tapi aku percaya pria itu tidak pernah punya niat buruk padaku. Selama ini Aslan juga tidak terlihat genit atau berusaha menggoda walau dia adalah orang ya
Ans

Ah, Aslan. Kenapa sih nggak langsung aja gitu sepuluh tahun lalu. Gemes!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ambar Ekoningsih
makin baguss ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status